Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Dari Junk Food ke Real Food, Pergeseran Tren Bekal Sekolah yang Perlu Kita Dukung

3 Oktober 2024   20:10 Diperbarui: 6 Oktober 2024   21:38 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh bekal makan sehat anak, real food. (Foto: KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

Salah satu faktor utama adalah masalah praktis: kepraktisan makanan olahan membuat banyak orang tua memilihnya. 

Di tengah jadwal yang padat, pilihan untuk memasak sayuran segar atau mempersiapkan daging tanpa bahan pengawet sering kali terasa merepotkan. Di sinilah kita perlu menyadari bahwa perubahan kebiasaan tidak terjadi dalam semalam.

Selain itu, ada juga faktor ekonomi. Makanan segar dan organik sering kali memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan olahan yang lebih murah dan tahan lama. 

Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil, banyak keluarga memilih untuk mengutamakan efisiensi biaya dibandingkan kualitas nutrisi. Namun, ini bukan berarti kita harus menyerah. 

Justru, ini menjadi alasan kuat mengapa penting untuk memberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya investasi dalam makanan sehat bagi masa depan anak-anak kita.

Di sisi lain, tantangan budaya juga mempengaruhi normalisasi bekal real food. Kebiasaan makan cepat dan serba instan sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern, yang mana makanan sering kali dianggap hanya sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dengan cepat. Kita lupa bahwa makanan adalah salah satu fondasi utama kesehatan yang akan berdampak jangka panjang.

Membangun Kebiasaan: Langkah Kecil Menuju Perubahan Besar

Mungkin salah satu langkah pertama yang bisa diambil oleh para orang tua adalah mulai memperkenalkan makanan sehat secara perlahan ke dalam bekal anak.

Kita tidak harus langsung mengganti seluruh isi bekal dengan makanan organik yang sempurna. Cukup dengan menambahkan sayuran segar, mengganti camilan manis dengan buah-buahan, atau memasukkan protein berkualitas yang lebih sehat, kita sudah mulai membangun kebiasaan baik.

Dengan melakukan ini secara konsisten, anak-anak akan mulai terbiasa dan mengasosiasikan makanan sehat dengan keseharian mereka. 

Tidak hanya itu, penting juga untuk melibatkan anak dalam proses persiapan bekal. Dengan demikian, mereka tidak hanya makan apa yang disiapkan, tetapi juga belajar untuk menghargai makanan yang mereka konsumsi.

Normalisasi Bekal Real Food: Investasi Jangka Panjang

Jika kita ingin membangun generasi yang lebih sehat, kita harus mulai dari hal-hal sederhana, salah satunya adalah bekal sekolah anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun