Studi oleh American Academy of Pediatrics menemukan bahwa anak-anak yang diberi pendidikan seksual komprehensif lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam hubungan seksual dini, serta lebih paham cara menjaga kesehatan reproduksi.Â
Ini bukan tentang membuat anak terlalu dewasa, tetapi tentang mengenali tubuh dan hak mereka sejak dini.Â
Pada usia 2 hingga 3 tahun, anak sudah mulai menyadari perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan. Ini waktu yang tepat untuk memperkenalkan istilah ilmiah tanpa menggunakan kata-kata pengganti yang memperumit pemahaman mereka.
Bahasa yang Jujur: Kunci Perlindungan Anak
Menggunakan istilah biologis untuk organ tubuh anak mungkin terdengar ekstrem bagi sebagian orang.Â
Namun, penggunaan istilah pengganti seperti "burung" atau "bunga" justru menimbulkan rasa malu yang tidak perlu.Â
Menurut ahli pendidikan seksual Dr. Deborah Roffman, "Anak yang tahu nama biologis alat kelamin mereka cenderung lebih mampu melaporkan pelecehan." Dengan pendidikan seks yang tepat, anak-anak dapat memahami bahwa tubuh mereka berharga dan harus dihormati.
Tantangan di Era Digital
Di era digital, di mana informasi mudah diakses, tantangan besar bagi orang tua adalah bagaimana mengontrol konten yang dilihat anak-anak. Tanpa bimbingan yang tepat, mereka bisa terpapar informasi yang salah.Â
Sebuah penelitian dari Lembaga Demografi UI menemukan 67% anak-anak usia 10 hingga 14 tahun di Indonesia sudah terpapar konten seksual melalui internet. Orang tua perlu memberikan pendidikan seks yang benar sejak dini untuk membekali anak menghadapi risiko ini.
Tanggung Jawab Bersama
Pendidikan seks tidak hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga sekolah, masyarakat, dan pemerintah.Â
Program edukasi yang lebih luas perlu digalakkan, terutama di komunitas-komunitas yang kurang terakses. Dengan memberikan pendidikan seks yang benar dan berkelanjutan, kita membekali anak-anak dengan pengetahuan dan keberanian untuk menjaga diri dari kekerasan seksual.
Pendidikan Seks: Bekal Melindungi Anak dari Kekerasan
Pendidikan seks bukan lagi topik yang bisa ditunda.Â