Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Phubbing: Ketika Gadget Jadi Selingkuhan dalam Obrolan

1 Oktober 2024   07:51 Diperbarui: 1 Oktober 2024   08:39 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menariknya, sebuah studi dari Universitas Kent di Inggris menemukan bahwa phubbing paling sering terjadi di antara generasi milenial dan Gen Z. Generasi ini tumbuh bersama teknologi, sehingga sulit bagi mereka untuk sepenuhnya melepaskan diri dari gadget. Saat menghadapi percakapan yang dirasa tidak terlalu menarik, mereka cenderung mencari hiburan di ponsel. Ini yang kemudian memicu kebiasaan phubbing .

Namun, ini bukan berarti generasi muda tidak peduli dengan fenomena tersebut. Banyak dari mereka yang mulai sadar akan dampak buruk phubbing, terutama dalam hubungan sosial. Sebuah survei yang dilakukan oleh Pew Research Center pada 2022 menunjukkan bahwa 74% responden muda mengakui bahwa mereka merasa tersinggung ketika lawan bicara mereka lebih fokus pada ponsel ketimbang percakapan yang sedang berlangsung. Bahkan, 43% dari mereka merasa hubungan mereka menjadi lebih renggang karena kebiasaan tersebut .

Phubbing dan Hubungan Sosial

Phubbing bukan hanya soal tidak sopan, tapi juga bisa berdampak pada kualitas hubungan interpersonal. Ketika seseorang merasa diabaikan dalam percakapan, mereka mungkin merasa tidak dihargai atau tidak penting. Dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak kepercayaan dan kedekatan dalam hubungan.

Seorang psikolog sosial, Sherry Turkle, dalam bukunya Reclaiming Conversation menjelaskan bahwa phubbing bisa menyebabkan "kesepian di tengah keramaian". Menurut Turkle, teknologi membuat kita terhubung secara luas, tapi hubungan yang tercipta sering kali dangkal. Akibatnya, kita kehilangan momen untuk membangun hubungan yang lebih mendalam dengan orang-orang di sekitar kita .

Cara Mengatasi Phubbing

Lantas, bagaimana caranya kita mengatasi fenomena phubbing ini? Mengingat teknologi adalah bagian tak terpisahkan dari hidup kita, solusinya tentu bukan dengan membuang ponsel kita. Namun, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meminimalisir dampaknya:

1. Sadari kebiasaan diri sendiri. Sebelum kita menuntut orang lain untuk tidak melakukan phubbing, kita perlu jujur pada diri sendiri. Seberapa sering kita tergoda untuk mengecek ponsel di tengah percakapan?

2. Buat aturan bersama. Saat berkumpul dengan teman atau keluarga, coba buat kesepakatan untuk menjauhkan ponsel selama obrolan berlangsung. Kalau memang perlu mengecek ponsel, sebaiknya minta izin terlebih dahulu.

3. Praktikkan mindfulness. Belajar untuk lebih hadir di setiap momen. Fokus pada percakapan, dengarkan lawan bicara dengan penuh perhatian, dan nikmati interaksi yang terjadi.

4. Jaga interaksi tatap muka. Jangan biarkan teknologi menghalangi kita untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan orang-orang di sekitar.

Kesimpulan

Phubbing mungkin sudah menjadi bagian dari kehidupan modern, tapi bukan berarti kita harus menerimanya begitu saja. Penting bagi kita, terutama generasi muda, untuk mulai menyadari dampak dari kebiasaan ini. Jangan sampai obrolan yang seharusnya mendekatkan malah membuat kita semakin jauh. Dan ingatlah, di tengah era digital ini, kehadiran fisik dan mental tetap menjadi hadiah paling berharga yang bisa kita berikan kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun