Prabowo perlu lebih dari sekadar janji-janji manis; dia harus mempersiapkan strategi jitu untuk mengalahkan politik transaksional yang sudah mengakar dalam pemerintahan kita.
Akhir dari Kisah?
Seperti yang dikatakan oleh Kahlil Gibran, "Kasihan bangsa yang mengenakan pakaian yang tidak ditenunnya." Jika kita ingin keluar dari jebakan ketergantungan pada elit politik dan oligarki, kita harus menenun kembali jati diri bangsa kita sendiri.Â
Namun, dengan situasi saat ini, zaken kabinet tampak seperti impian yang terlalu jauh untuk digapai.
Apakah Prabowo akan berhasil? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, masyarakat harus tetap waspada. Dalam setiap janji politik, selalu ada risiko antara mimpi indah dan kenyataan pahit.Â
Pada akhirnya, bangsa ini membutuhkan lebih dari sekadar teknokrat yang ahli; kita butuh pemimpin yang memahami esensi dari kepemimpinan---memimpin dengan hati, bukan hanya kepala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H