Ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar: gratifikasi.Â
Kita sering mendengar ungkapan, "Ah, ini sudah biasa, semua orang melakukannya."Â
Dan memang, begitu banyak yang merasa bahwa ini adalah hal yang wajar.Â
Tapi, di balik sikap permisif ini, ada sebuah sistem yang lebih buruk dari yang tampak di permukaan.Â
Sistem yang, jika tidak segera kita sadari dan hentikan, akan melahirkan generasi yang meyakini bahwa keadilan hanya milik mereka yang punya "hadiah".
Nepotisme, gratifikasi, dan korupsi adalah tiga serangkai yang memperparah keadaan ini.Â
Mungkin bagi sebagian orang, amplop hanyalah sebuah isyarat kecil, sebuah formalitas.Â
Namun, dalam skala yang lebih luas, ini adalah cikal bakal dari penyakit sosial yang kita sebut korupsi.Â
Bagaimana kita bisa bermimpi tentang Indonesia yang bebas korupsi jika kita masih membenarkan tindakan-tindakan kecil ini?
Sungguh ironis, bahwa di negara yang bermimpi tentang keadilan dan demokrasi, kita justru membiarkan kebiasaan ini tumbuh subur di depan mata kita.Â
Bahkan, ada yang dengan mudahnya berkata, "Itu hanya hadiah, bukan korupsi."Â