Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - eklegein

Menyukai diskusi yang mencerahkan dan memperluas wawasan. Menyukai introspeksi dan diskusi yang membuka wawasan baru tentang kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Zaken Kabinet Prabowo: Harapan Baru atau Sekedar Fantasi?

11 September 2024   12:44 Diperbarui: 11 September 2024   12:45 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah pemerintahan Indonesia akan bertransformasi menjadi lebih profesional dan efisien? 

Ini bukan hanya pertanyaan retoris, melainkan isu nyata yang dihadapi saat ini dengan gagasan zaken kabinet yang diusung oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

Konsep ini, yang berasal dari Belanda, mengusulkan kabinet yang terdiri dari para ahli, bukan politisi. 

Sementara gagasan ini memunculkan harapan baru, tantangan besar menanti dalam upaya penerapannya di Indonesia yang penuh dengan dinamika politik.

Apa Itu Zaken Kabinet?

Istilah "zaken kabinet" berasal dari bahasa Belanda yang berarti "kabinet urusan" atau "kabinet pekerjaan." 

Konsep ini menekankan pemilihan anggota kabinet berdasarkan keahlian profesional, bukan afiliasi politik. 

Negara-negara seperti Belanda dan Jerman telah menerapkan model ini untuk menciptakan pemerintahan yang lebih profesional dan efisien. 

Di Indonesia, sistem pemerintahan sering kali didominasi oleh kepentingan politik, dengan posisi menteri sering kali menjadi "jatah politik" bagi partai-partai koalisi.

Visi Prabowo dan Zaken Kabinet

Prabowo Subianto, presiden terpilih, mengusulkan zaken kabinet sebagai bagian dari visinya untuk pemerintahan mendatang.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, Prabowo berkomitmen untuk mengisi kabinet dengan individu-individu yang benar-benar ahli di bidangnya. 

Walaupun partai koalisi akan diberi kesempatan untuk mengajukan calon, kompetensi profesional akan menjadi prioritas utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun