Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik.

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Zaken Kabinet Prabowo: Harapan Baru atau Sekedar Fantasi?

11 September 2024   12:44 Diperbarui: 17 September 2024   11:24 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: robscholtemuseum.nl

Apakah pemerintahan Indonesia akan bertransformasi menjadi lebih profesional dan efisien? 

Ini bukan hanya pertanyaan retoris, melainkan isu nyata yang dihadapi saat ini dengan gagasan zaken kabinet yang diusung oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

Konsep ini, yang berasal dari Belanda, mengusulkan kabinet yang terdiri dari para ahli, bukan politisi. 

Sementara gagasan ini memunculkan harapan baru, tantangan besar menanti dalam upaya penerapannya di Indonesia yang penuh dengan dinamika politik.

Apa Itu Zaken Kabinet?

Istilah "zaken kabinet" berasal dari bahasa Belanda yang berarti "kabinet urusan" atau "kabinet pekerjaan." 

Konsep ini menekankan pemilihan anggota kabinet berdasarkan keahlian profesional, bukan afiliasi politik. 

Negara-negara seperti Belanda dan Jerman telah menerapkan model ini untuk menciptakan pemerintahan yang lebih profesional dan efisien. 

Di Indonesia, sistem pemerintahan sering kali didominasi oleh kepentingan politik, dengan posisi menteri sering kali menjadi "jatah politik" bagi partai-partai koalisi.

Visi Prabowo dan Zaken Kabinet

Prabowo Subianto, presiden terpilih, mengusulkan zaken kabinet sebagai bagian dari visinya untuk pemerintahan mendatang.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, Prabowo berkomitmen untuk mengisi kabinet dengan individu-individu yang benar-benar ahli di bidangnya. 

Walaupun partai koalisi akan diberi kesempatan untuk mengajukan calon, kompetensi profesional akan menjadi prioritas utama.

Langkah ini mencerminkan niat Prabowo untuk membentuk pemerintahan yang lebih fokus pada efisiensi dan profesionalisme, menggantikan sistem lama yang terlalu banyak dipengaruhi oleh politik. 

Jika berhasil, zaken kabinet diharapkan dapat meningkatkan tata kelola pemerintahan dan menyelesaikan masalah-masalah nasional yang mendesak.

Tantangan Menerapkan Zaken Kabinet di Indonesia

Meskipun konsep zaken kabinet menjanjikan, ada beberapa tantangan besar. 

Pertama, partai politik di Indonesia memiliki peran dominan dalam menentukan susunan kabinet. 

Posisi menteri sering kali menjadi imbalan politik bagi partai-partai koalisi yang mendukung presiden. 

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menjelaskan, 

"Membentuk kabinet berbasis keahlian akan sulit jika tetap terikat pada kompromi politik. Partai politik cenderung menuntut posisi sebagai imbalan atas dukungan mereka."

Selain itu, budaya politik di Indonesia sering kali mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok. 

Untuk mewujudkan zaken kabinet, diperlukan perubahan paradigma di kalangan elit politik, agar lebih berorientasi pada pelayanan publik daripada kekuasaan pribadi.

Potensi dan Manfaat Jika Zaken Kabinet Terwujud

Jika zaken kabinet berhasil diterapkan, manfaatnya bisa sangat besar. 

Dengan menempatkan para ahli di posisi strategis, pemerintah dapat lebih fokus pada penyelesaian masalah konkret dan menghindari dinamika politik yang sering kali memperlambat pengambilan keputusan. 

Negara-negara seperti Jerman dan Belanda yang telah menerapkan model ini menunjukkan bahwa zaken kabinet dapat menciptakan stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di Indonesia, sektor-sektor seperti ekonomi, kesehatan, dan pendidikan bisa merasakan dampak positif dari zaken kabinet. 

Misalnya, seorang menteri keuangan yang benar-benar ahli dapat merumuskan kebijakan fiskal yang lebih efektif, sementara sektor kesehatan dapat memperoleh kebijakan berbasis data dan riset mendalam.

Peran Partai Politik dalam Zaken Kabinet

Salah satu pertanyaan utama adalah bagaimana peran partai politik dalam konsep zaken kabinet. 

Dalam sistem politik Indonesia yang plural, partai politik memegang peran kunci dalam pengambilan keputusan. 

Namun, dalam konteks zaken kabinet, peran partai politik perlu disesuaikan. 

Mereka diharapkan tidak hanya menjadi penentu posisi menteri, tetapi juga berfungsi sebagai penyokong kebijakan dan jembatan antara pemerintah dan konstituen mereka.

Perubahan budaya politik yang mendasar diperlukan, di mana partai politik lebih fokus pada kontribusi nyata daripada kekuasaan.

Partai-partai politik bisa tetap relevan dengan berperan dalam merumuskan visi besar pemerintah, namun menyerahkan pelaksanaan teknis kepada para profesional yang ahli di bidangnya.

Masa Depan Zaken Kabinet di Indonesia

Zaken kabinet menawarkan konsep ideal untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan di Indonesia, tetapi realisasinya masih bergantung pada kemampuan Prabowo Subianto untuk mengelola dinamika politik. 

Tantangan terbesar adalah menyeimbangkan kebutuhan partai politik dengan visi untuk menciptakan kabinet berbasis keahlian.

Jika Prabowo berhasil mengatasi hambatan politik ini, zaken kabinet bisa menjadi model pemerintahan masa depan yang lebih efisien dan profesional. 

Hal ini akan menjadi terobosan besar dalam sejarah politik Indonesia, di mana pemerintahan benar-benar berfokus pada kepentingan publik dan bukan sekadar kepentingan partai politik.

Zaken kabinet memang menawarkan harapan baru bagi profesionalisme dan efisiensi pemerintahan di Indonesia. 

Namun, tantangan politik yang besar tetap menjadi batu sandungan. 

Jika Prabowo Subianto mampu mengatasi hambatan tersebut, kita mungkin akan melihat perubahan signifikan dalam cara pemerintahan dijalankan di Indonesia. 

Meskipun konsep ini menjanjikan, publik harus realistis dalam menilai apakah benar-benar dapat diimplementasikan sepenuhnya dalam sistem politik yang kompleks ini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun