Mohon tunggu...
Adiba IlliyyunNida
Adiba IlliyyunNida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semangat

Nugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bunga Kitolod, Tanaman Liar Banyak Manfaat untuk Tubuh

19 November 2021   10:00 Diperbarui: 22 November 2021   07:20 3682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kitolod sebenarnya merupakan salah satu tanaman yang tak cukup sulit untuk kita jumpai atau temukan. Tanaman ini bisa tumbuh hampir di semua tempat seperti halaman rumah yang lembab, pinggir selokan, dekat persawahan dan dipinggir jalan. Kitolod adalah tanaman obat ang mempunyai tangkai bunga yang panjang. Mahkota bunga tanaman kitolod berbentuk menyerupai seperti bintang berwarna putih. Tanaman ini memilki nama latin longiflora atau lebih dikenal dengan nama Kembang Janngar, Bintang Lima, atau dengan nama bunga katarak.

Ternyata penyebutan bunga katarak pada tanaman kitolod bukan sembarangan pemberian nama, hal ini dikarenakan tanaman tersebut sangat dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit khususnya mata baik untuk mengurangi mata minus, ataupun katarak. Selain itu, tanaman ini juga dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi dan pengganti obat merah atau antibiotik luka luar. (Amaliah, 2014)

Ciri dan bentuk dari tanaman kitolod adalah dengan memiliki batang yang cukup lunak dengan ketinggian yang mencapai 60 cm, daun-daunnya tunggal runcing, menyempit, dan bergerigi. Dalam sejarahnya, tanaman kitolod berasal dari Hindia Barat, yang kini banyak kita jumpai di Indonesia. Sifatnya yang mudah tumbuh di mana saja dengan syarat kelembapan yang cukup membuat tanman ini tak jarang dianggap sebagai tanaman liar atau pengganggu bagi tanaman lain dan lingkungan.

Kandungan dari ekstrak daun ini adalah seperti alkoloid, flavvonoid, dan juga saponin. Sedangakn untuk bagian bunganya mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan juga tanin. Untuk kandungan alkaloid merupakan zat sifatnya mampu menghambat laju pertumbuhan bakteri.

Tanaman kitolod dipercaya memiliki banyak manfaat yang baik bagi tubuh dan kesehatan, masyarakat perdesaan telah lama dan turun temurun memanfaatkan tanaman ini sebagai obat herbal. Kandungan utama dari tanaman kitolod adalah Alkaloid, Flavonoid, Saponin, dan Tanin. Alkaloid merupakan zat yang dinilai mampu menghambat laju pertumbuhan bakteri, sedangkan flavonoid berperan sebagai antioksidan dan antibakteri bagi luka luar. (Al, 2017)

Manfaat Tanaman kitolod bagi kesehatan tubuh:

  • Tanaman kitolod dapat mengurangi mata minus dan katarak

Menurut peneliti kesehatan bernama Burkill dan Allen menerangkan jika air sari dari tanman kitolod sangat bagus untuk pencegahan dan mengobati iritasi mata. Mereka telah lama meneliti tanaman ini. Berdasarkan penelitiannya, kandungan dari tanaman kitolod yang diambil dari sari kandungan tanaman akan dijadikan sebagai obat tetes mata dan untuk membersihkan mata dari bakteri atau debu yang menempel.

Cara menggunakan tanaman ini untuk dijadikan obat tetes sangatlah mudah, kita hanya perlu memilih daun kitolod yang masih segar, belum layu, dan masih merekah. Kemudian daun-daun kitolod tadi bisa kita potong-potong menjadi bagian kecil-kecil atau ditumbuk kasar untuk direndam kedalam air selama satu malam, setelah direndam, saring antara air dengan daun-daun tadi. Hasil air rendaman dapat kita gunakan sebagai tetes mata. Cara yang lain adalah dengan merendam daun dan bunga sekaligus selama 15-20 menit baru kita teteskan pada mata dengan menggunakan tangkai bunga atau daunnya langsung. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dan efektif kita bisa menggunakannya 2 sampai 3 kali dalam sehari.

Cara tersebut telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia secara turun-temurun hingga sekarang tanaman kitolod masih dipercaya dapat menyembuhkan dan mengurangi iritasi pada mata. (Amaliah, 2014)

  • Tanaman kitolod mampu menyembuhkan sakit gigi

Selain dapat menyembuhkan mata, tanaman kitolod juga dipercaya mampu menyembuhkan peredangan atau sakit gigi. Dalam tanaman kitolod terdapat kandungan senyawa golongan fenolik, flavonoid, alkaloid, dan terpenoid, dari hasil penapisan fitokimia ekstrak daun, bunga, dan batang tanaman kitolod. Banyak efek farmakologi dari aktivitas alkaloid dan floavonoid, diantaranya yaitu antioksidan, antiinfalmasi, antidiabetes, antikanker, antimalaria, antitumor, antifungi, antiseptik, antibakterial, antiinsektisida, antimikroba. Antibakteri beraktivitas pada daun dan bunga kitolod karena adanya senyawa fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin.

Alkaloid merupakan zat yang mempunyai kecenderungan menghambat pertumbuhan bakteri, mengandung satu atau lebih atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan zat aktif dari tanaman yang berfungsi sebagai obat. (Harborne JB. 2006. Metode fitokimia: penentuan cara modern menganalisis tumbuhan, terjemahan K. Pandawinata. Bandung: Institut Teknologi Bandung). Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol dan umumnya terdapat dalam tumbuhan dalam bentuk aglikon maupun terikat pada gula sebagai glikosida (Middleton E, & Chitan K. 1994. The impact of plant flavonoids on mammalian biology: implication for immunity, inflammation, and cancer. Di dalam: Harborne JB (ed) The Flavonoids. London: Chapman and Hall).

Penggunaan tanaman ini untuk obat sakit gigi juga tak sulit dilakukan. Caranya adalah dengan megambil daun kitolod yang masih segar untuk kemudian ditumbuk secara halus dan diletakkan pada gigi yang sakit atau bermasalah. Diamkan selama 10-15 menit dilanjutkan dengan berkumur-kumur dengan air. Cara ini dinilai mampu dapat mengurangi bahkan menyembuhkan sakit pada gigi kita.

  • Tanaman kitolod sebagai obat merah dan antibiotik luka alami

Hampir sama dengan cara penggunaan pada sakit gigi di atas, daun kitolod cukup ditumbuk halus lalu dioleskan atau ditaruh di atas lukanya. Tanaman kitolod juga dinilai mampu sebagai pengganti obat merah alami. Daun kitolod mampu menyembuhkan luka ringan, sobek dan lecet. Hal ini terjadi karenga daun kitolod mengandung antibiotik yang dapat mengeringkan luka secara cepat. (Haryoto & Hapsari, 2017)

 

  • Tanaman kitolod mampu menyembuhkan radang tenggorokan dan asma

Tanaman kitolod tak hanya mampu menyembuhkan luka luar saja, ternyata tanaman ini mampu mengurangi bahkan menyembuhkan penyakit kronis yang ada pada tubuh seperti mengurangi radang pada tenggorokan dan gangguan pernapasan seperti asma. penggunaan tanaman ini sebagai obat herbal radang tenggorokan dan asma adalah dengan cara merebus daun kitolod dengan dua gelas air untuk selanjutnya kita minum. Untuk memperoleh hasil yang maksimal kita dapat meminumnya 2-3 kali sehari. (Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal et al., 2014)

 

  • Kanker

Manfaat lain yang tak kalah hebat dan menakjubkan dari tanaman ini adalah sebagai membantu pengobatan kanker. Kandungan dalam tanaman kitolod dinilai mampu dan berkhasiat untuk masa penyembuhan penyakit kanker. Dalam pemanfaatan atau mengonsumsinya, kita cukup merebus daun kitolod dengan lima gelas air, setelah airnya menguap hingga kira-kira tersisa satu gelas saring air dari sisa-sisa daunnya. Hasil rebusan dapat kita minum setelahnya. Meskipun hasil rebusan air daun kitolod memiliki rasa yang tak enak dan cenderung pait, tetapi dinilai sangat ampuh untuk membantu pengobatan kanker.

 

            Bunga kitolod saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Hal ini karena tanaman tersebut mampu menyembuhkan segala penyakit mata mulai dari rabun, minus, bahkan katarak. Tetapi tidak semua masyarakat percaya begitu saja dan menganggapnya sebagai mitos saja. Selain manfaat yang diberika, tanaman ini juga mengandung beberapa efek samping jika kita menggunakan tidak tepat atau berlebihan. Efek samping dari tanaman ini adalah:

  • Menyebabkan iritasi mata

Iritasi dapat terjadi jika kita langsung menetaskan air yang terkandung di dalam bunga kitolod ke mata kita. Hal ini disebabkan air yang terkandung di dalamnya tidak bersih dan sudah terkontaminasi oleh kotoran dan juga bakteri. Meneteskan air langsung ke mata menggunakan air yang terkandung di dalam bunga sangat tidak dianjurkan bagi kesehatan mata.

  • Mitos daun kitolod yang mampu menyembuhkan mata

Perbincangan mengenai daun kitolod yang mampu menyembuhkan mata hingga saat ini masih menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Apakah benar tanaman kitolod mampu menyembuhkan penyakit mata terutama katarak? Faktanya hingga saat ini, masih belum ada penelitian yang menyebutkan daun kitolod mampu menyembuhkan penyakit mata katarak hingga 100 persen. Penyakit mata katarak baru bisa disembuhkan hanya dengan operasi. Untuk itu kita tidak boleh menjadikan tanaman kitolod sebagai tanaman utama atau obat utama kita dalam setiap penyakit. Kita perlu berkonsultasi kepada ahli kesehatan seperti dokter.

Sebenarnya masih banyak manfaat lain yang terkandung dalam tanaman kitolod baik daun atau bunganya. Tetapi semua itu masih perlu penelitian lebih lanjut dan besar untuk menguji kandungan dari tanaman kitolod. Tidak ada larangan untuk mencoba pengobatan alternatif atau menggunakan tanaman herbal ini, tetapi kita juga harus bijak dalam mengatasi masalah dan keluhan pada tubuh kita. Apabila rasa sakit yang kita rasa sudah parah agar lebih baik kita konsultasikan pedada ahli kesehatan atau dokter. Tanaman kitolod sangat mudah kita jumpai dimana-mana di sekitar lingkungan kita karena sifat tanaman yang mampu tumbuh di tempat yang cukup lembab mengingat Indonesia adalah negara beriklim tropis.

 

DAFTAR PUSTAKA

Al, Y. et. (2017). PENGARUH PERASAN DAUN KITOLOD ( Isotoma longiflora ) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ABSTRACT Rancangan Penelitian. Farmasetis.

Amaliah, A. R. (2014). Pengaruh Infus Daun Kitolod (Laurentia longiflora) Terhadap Histopatologi Mata Tikus Wistar Katarak yang Diinduksi Methyl Nitroso Urea. Skripsi.

Haryoto, & Hapsari, A. (2017). SITOTOKSITAS EKSTRAK ETANOL DAN TIGA FRAKSINYA HERBA KITOLOD (Isotoma longiflora (L.) C. Presl.) TERHADAP SEL MCF-7. The 5Th Urecol Proceeding.

Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, S., Malik, E., Dewi, M., & Studi DIII Farmasi, P. (2014). PENGARUH PERASAN DAUN KITOLOD (Isotoma longiflora) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO. In Jurnal FarmasetisVolume.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun