Penggunaan tanaman ini untuk obat sakit gigi juga tak sulit dilakukan. Caranya adalah dengan megambil daun kitolod yang masih segar untuk kemudian ditumbuk secara halus dan diletakkan pada gigi yang sakit atau bermasalah. Diamkan selama 10-15 menit dilanjutkan dengan berkumur-kumur dengan air. Cara ini dinilai mampu dapat mengurangi bahkan menyembuhkan sakit pada gigi kita.
- Tanaman kitolod sebagai obat merah dan antibiotik luka alami
Hampir sama dengan cara penggunaan pada sakit gigi di atas, daun kitolod cukup ditumbuk halus lalu dioleskan atau ditaruh di atas lukanya. Tanaman kitolod juga dinilai mampu sebagai pengganti obat merah alami. Daun kitolod mampu menyembuhkan luka ringan, sobek dan lecet. Hal ini terjadi karenga daun kitolod mengandung antibiotik yang dapat mengeringkan luka secara cepat. (Haryoto & Hapsari, 2017)
Â
- Tanaman kitolod mampu menyembuhkan radang tenggorokan dan asma
Tanaman kitolod tak hanya mampu menyembuhkan luka luar saja, ternyata tanaman ini mampu mengurangi bahkan menyembuhkan penyakit kronis yang ada pada tubuh seperti mengurangi radang pada tenggorokan dan gangguan pernapasan seperti asma. penggunaan tanaman ini sebagai obat herbal radang tenggorokan dan asma adalah dengan cara merebus daun kitolod dengan dua gelas air untuk selanjutnya kita minum. Untuk memperoleh hasil yang maksimal kita dapat meminumnya 2-3 kali sehari. (Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal et al., 2014)
Â
- Kanker
Manfaat lain yang tak kalah hebat dan menakjubkan dari tanaman ini adalah sebagai membantu pengobatan kanker. Kandungan dalam tanaman kitolod dinilai mampu dan berkhasiat untuk masa penyembuhan penyakit kanker. Dalam pemanfaatan atau mengonsumsinya, kita cukup merebus daun kitolod dengan lima gelas air, setelah airnya menguap hingga kira-kira tersisa satu gelas saring air dari sisa-sisa daunnya. Hasil rebusan dapat kita minum setelahnya. Meskipun hasil rebusan air daun kitolod memiliki rasa yang tak enak dan cenderung pait, tetapi dinilai sangat ampuh untuk membantu pengobatan kanker.
Â
      Bunga kitolod saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Hal ini karena tanaman tersebut mampu menyembuhkan segala penyakit mata mulai dari rabun, minus, bahkan katarak. Tetapi tidak semua masyarakat percaya begitu saja dan menganggapnya sebagai mitos saja. Selain manfaat yang diberika, tanaman ini juga mengandung beberapa efek samping jika kita menggunakan tidak tepat atau berlebihan. Efek samping dari tanaman ini adalah:
- Menyebabkan iritasi mata
Iritasi dapat terjadi jika kita langsung menetaskan air yang terkandung di dalam bunga kitolod ke mata kita. Hal ini disebabkan air yang terkandung di dalamnya tidak bersih dan sudah terkontaminasi oleh kotoran dan juga bakteri. Meneteskan air langsung ke mata menggunakan air yang terkandung di dalam bunga sangat tidak dianjurkan bagi kesehatan mata.
- Mitos daun kitolod yang mampu menyembuhkan mata
Perbincangan mengenai daun kitolod yang mampu menyembuhkan mata hingga saat ini masih menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Apakah benar tanaman kitolod mampu menyembuhkan penyakit mata terutama katarak? Faktanya hingga saat ini, masih belum ada penelitian yang menyebutkan daun kitolod mampu menyembuhkan penyakit mata katarak hingga 100 persen. Penyakit mata katarak baru bisa disembuhkan hanya dengan operasi. Untuk itu kita tidak boleh menjadikan tanaman kitolod sebagai tanaman utama atau obat utama kita dalam setiap penyakit. Kita perlu berkonsultasi kepada ahli kesehatan seperti dokter.
Sebenarnya masih banyak manfaat lain yang terkandung dalam tanaman kitolod baik daun atau bunganya. Tetapi semua itu masih perlu penelitian lebih lanjut dan besar untuk menguji kandungan dari tanaman kitolod. Tidak ada larangan untuk mencoba pengobatan alternatif atau menggunakan tanaman herbal ini, tetapi kita juga harus bijak dalam mengatasi masalah dan keluhan pada tubuh kita. Apabila rasa sakit yang kita rasa sudah parah agar lebih baik kita konsultasikan pedada ahli kesehatan atau dokter. Tanaman kitolod sangat mudah kita jumpai dimana-mana di sekitar lingkungan kita karena sifat tanaman yang mampu tumbuh di tempat yang cukup lembab mengingat Indonesia adalah negara beriklim tropis.