c. Tujuan sosial
Tujuan sosial biasanya berkaitan dengan perbaikan kualitas hidup manusia dan untuk mencegah stress dan kesehatan mental lainnya. Penanaman untuk tujuan sosial dilakukan di sekitar perumahan, sekolah, gedung perkantoran, dsb. Â Jenis pohon yang dikembangkan antara lain ketapang kencana, glodokan tiang, tanjung, bogenvile, flamboyant, tabebuya, kamboja, dsb.
2. Kesesuaian dengan kondisi lahan
Setiap jenis tanaman memerlukan tempat tumbuh yang berbeda. Oleh karena itu pemilihan jenis harus sesuai dengan kondisi lahan yang akan ditanami agar dapat tumbuh dengan maksimal. Persyaratan tempat tumbuh tersebut terutama:
- iklim (curah hujan, bulan basah/bulan kering, dll)
- jenis tanah,
- kesuburan tanah,
- intensitas terkena cahaya matahari
- pH tanah dan
- ketinggian tempat
Kalau direncanakan lebih dari satu jenis tanaman atau dicampur ada yang harus diperhatikan lagi yaitu; kebutuhan cahaya tidak sama (toleran dan intoleran) dan jenis perakaran tidak sama (perakaran dangkal dan perakaran dalam). Hal ini penting agar tidak bersaing dalam pertumbuhannya. Kesuburan tanah dan pH pada batas tertentu mungklin dapat diperbaiki, tetapi bila perbedaannya jauh dari persyaratan yang diperlukan oleh jenis pohon yang akan ditanam maka dampaknya menjadi mahal untuk perbaikannya.
Misalnya suatu lokasi penanaman dengan ketinggian tempat berkisar 100 meter hingga 300 meter dari muka laut dengan kondisi tanah sedikit berkapur, curah hujan antara 1.500 -2000 mm per tahun dengan kesuburan tanah yang cukup. Maka jenis pohon yang cocok adalah tanaman jati yang merupakan pilihan utama. Contoh lain : Tanaman kopi arabika, dapat tumbuh tumbuh optimal pada ketinggian > 900 mdpl, suhu 10 -- 20 derajat celcius, curah hujan 2000-3000 mm per tahun, jenis tanah latosol dan vulkanis serta pH tanah 5 -- 6,5. Jadi setiap tanaman yang akan dipilih harus dipertimbangkan baik-baik persyaratan tumbuh optimalnya.
3. Kemampuan dalam membudidayakan pohon
Pemilihan jenis pohon apabila sudah sesuai dengan tujuan dan kondisi lahan, maka selanjutnya harus mempertimbangkan kemampuan dalam melakukan budidaya. Mengembangkan suatu jenis pohon tidak hanya sekedar menanam saja, akan tetapi bagaimana memelihara pohon tersebut sampai tumbuh dan besar.Â
Teknik-teknik seperti pengaturan jarak tanam, interval pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pemangkasan, dan sebagainya harus dikuasai dengan baik. Pada umumnya masyarakat beranggapan bahwa jenis pohon yang ditanam pada saat musim hujan, tidak perlu lagi dilakukan pemeliharaan. Pendapat seperti ini tentunya salah dan perlu mendapat perhatian. Pohon yang ditanam harus dipastikan memperoleh pemeliharaan yang baik dan teratur dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan pohon. Kegagalan terbesar kegiatan penanaman dan rehabilitasi lahan karena tidak adanya pemeliharaan pohon pasca penanaman.