Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) adalah gerakan bersama seluruh element, baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk mengembalikan anak tidak sekolah agar mereka kembali bersekolah hingga lulus SMA atau sederajat.
Awal Mula GKB Brebes
Gerakan Kembali Bersekolah di Kabupaten Brebes dimulai oleh sekelompok anak muda yang tergabung dalam grup facebook Celoteh Brebes Membangun (CBM) yang dimotori oleh Bahrul Ulum Cs.Â
Personil grup CBM ini adalah para relawan yang membantu mencari anak yang benar-benar dari keluarga tidak mampu dan mereka juga yang mencari donatur untuk pengembalian anak ke sekolah.
Tahun 2015 adalah awal Gerakan Kembali Bersekolah dimulai oleh komunitas ini, sasaran GKB merupakan Anak Tidak Sekolah (ATS) yang terdiri dari anak yang putus sekolah, anak yang lulus tidak lanjut, dan usia anak yang belum pernah bersekolah. Bukan anak rentan putus sekolah.
Dari GKB ini baru pada tahun 2016 para relawan ini mengembalikan 30 ATS dengan bantuan para donatur baik dari ASN maupun dari perorangan lainnya. Dan berhasil mengembalikan Wisnu seorang anak pedagang sate aci keliling dan Surya seorang anak pengembala sapi yang menjadi icon GKB kala itu.
GKB diadopsi Pemkab Brebes Sebagai Akselerasi Peningkatan IPM Bidang Pendidikan.
Pada tahun 2017 Kabupaten Brebes menargetkan 1000 anak kembali bersekolah, dan target tersebut tercapai bahkan melebihi target yaitu sejumlah 1212 anak, yaitu SD/MI sebanyak 153 anak , SMP/MTs 316 anak, SMA/MA/SMK 174 anak, Paket A 39 anak, Paket B 264 anak, dan Paket C 264 anak.
Kemudian Pemkab Brebes juga membuat regulasi untuk mempermudah dalam pengembalian ATS dengan mengeluarkan Peraturan Bupati nomor 115 tentang Rintisan Penuntasan Pendidikan 12 Tahun.
Di dalam Perbup tersebut mencantumkan klausul pembiayaan anak sesuai jenjang. Namun pada saat awal Perbup tersebut pembiayaan kepada anak dirasa tidak sesuai, akhirnya pada tahun 2018 melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 420/515/2018 tentang Rintisan Penuntasan Pendidikan 12 Tahun.