Mohon tunggu...
Adi Assegaf
Adi Assegaf Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Menulis Untuk Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bencana dan Mie Instan

12 Januari 2020   17:51 Diperbarui: 13 Januari 2020   15:49 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana. Dengan posisi geografis yang terletak diujung pergerakan tiga lempeng dunia kemudian Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai 2 musim yaitu musim panas dan hujan. 

Di mana seperti sekarang ini, biasanya dibulan Desember hingga Januari beberapa wilayah khususnya di Pulau Jawa dengan intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan banjir, atau bahkan banjir bandang.

Kejadian banjir bandang salah satunya terjadi di Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Banjir bandang yang datangnya tiba-tiba ini selain membuat masyarakat panik, rumah-rumah mereka juga terendam dan menjadi korban dari banjir tersebut. 

Namun ada yang mencolok disetiap adanya bencana, yaitu kehadiran mie instan dari para donatur ataupun dari pemerintah. Mungkin karena namanya juga mie instans jadi lebih mudah dalam membuatnya cukup dikasih air panas bisa langsung dikonsumsi.

Kehadiran mie instan ini seperti barang yang wajib ada ketika terjadi bencana, meskipun terkadang ada yang kurang tepat saat pemberian mie instan ini kepada para korban bencana. 

Sebagai contoh mie instan di berikan langsung pada korban banjir bandang atau korban banjir yang secara jelas rumah mereka masih terendam, bahkan rumah mereka rusak karena terjangan banjir bandang.

Bantuan untuk korban banjir (dok.pri)
Bantuan untuk korban banjir (dok.pri)
Bagaimana mereka akan memasak mie instan tersebut sementara rumah terendam atau rumah mereka rusak karena terjangan banjir bandang. Kemudian akses air bersih juga belum tentu ada. 

Untuk itu lebih baik jika mau membantu diberikan ke dapur umum saja, atau posko dapur umum yang dibuat oleh warga atau relawan.

Lantas apa yang bisa diberikan langsung kepada korban banjir atau bencana lainnya. Seyogyanya para donatur ataupun pemerintah sebelum memberikan bantuan  bisa melakukan komunikasi dengan relawan yang ada di tempat kejadian sehingga bisa memberikan bantuan yang tepat guna dan tepat sasaran. 

Misalkan mau memberikan makanan kepada para korban bisa memberikan makanan yang langsung dikonsumsi seperti roti/ biskuit yang bagus yang masa kadaluarsanya juga perlu diperhatikan, buah-buahan dan air mineral.

Pemberian bantuan untuk rehab rumah korban banjir bandang (dok.pri)
Pemberian bantuan untuk rehab rumah korban banjir bandang (dok.pri)
Selain makanan juga bisa memberikan obat-obatan yang diperlukan korban, pakaian, celana dalam pria maupun perempuan, pampers untuk anak-anak, pembalut untuk perempuan, alat kebersihan untuk membersihkan pasca bencana banjir, dan peralatan memasak atau lainnya. 

Selain itu bisa juga memberikan uang tunai untuk memperbaiki rumah yang terdampak banjir yang perlu direnovasi.

Sebenarnya sah-sah saja bila pemerintah ataupun donatur dari pihak swasta datang memberikan mie instan untuk korban banjir, sebagai bentuk peduli kepada korban banjir. Daripada tidak sama sekali atau bahkan mereka yang hanya bisa mengkomentari saja. 

Mie instan merupakan makanan yang mudah dan cepat saji, namun juga perlu di ingat bahwa mie instan tersebut juga mempunyai dampak kesehatan yang tidak baik bila terlalu sering dikonsumsi oleh korban bencana.

Pemberian bantuan kepada korban banjir (dok.pri)
Pemberian bantuan kepada korban banjir (dok.pri)
Penulis menulis tulisan ini bukanlah untuk menyindir para donatur atau pemerintah, namun penulis menulis berdasarkan fakta dilapangan ketika terlibat langsung memberikan bantuan pada korban banjir bandang di salah satu Kecamatan di Kabupaten Brebes. 

Salah satu korban yang tidak mau disebut namanya mendatangi penulis dan memberikan masukan terkait pemberian mie instan yang dilakukan oleh pemerintah maupun donatur swasta yang langsung diberikan kepada korban banjir langung. 

Beliau mengatakan kepada penulis, "Mas, kalo mau memberikan makanan kepada kami (korban) makanan yang bisa langsung dimakan, seperti nasi bungkus atau roti dan air mineral, syukur-syukur ada buah untuk anak-anak, kalo mie instan memang bisa kami simpan, tapi bagaimana kami akan memasaknya? Orang tempat untuk memasaknya saja tidak ada," katanya.

Bantuan untuk korban banjir (dok.pri)
Bantuan untuk korban banjir (dok.pri)
Untuk itu, mari para donatur atau pemerintah bila akan memberikan bantuan kepada para korban bencana, kita upayakan untuk saling komunikasi dengan salah satu perwakilan atau relawan yang ada dilokasi. 

Sehingga, bantuan yang diberikan juga selain bisa meringankan beban para korban juga bisa tepat guna dan tepat sasaran.  Selain itu kita juga harus belajar dari setiap bencana yang terjadi agar bencana serupa tidak terjadi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun