Garam rebus yang diberi merk Kaliwlingi ini mempunyai kadar NaCl yang rendah, dan kaya yodium dibandingkan dengan garam yang beredar dipasaran saat ini, hal ini telah dilakukan uji sampel oleh Baperlitbangda Kabupaten Brebes.Â
Garam inipun diyakini mampu mengurangi penyakit hipertensi dan merupakan garam sehat. Garam rebus Kaliwlingi saat ini diproduksi oleh koperasi mekarsari Desa Pandansari dibawah binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes dan Universitas Diponegoro Semarang dan sudah mendapatkan sertifikat SNI dan BPOM RI.
Dayuni selaku ketua koperasi mekarsari mengatakan, saat ini yang menjadi kendala memang ada 2, yang pertama adalah cuaca dan air laut pasang, karena kalau cuaca mendung atau hujan maka pasir yang kami jemur keringnya lama. Begitu juga bila air laut pasang atau rob, maka kami tidak bisa menjemur pasir dan tidak bisa merebusnya. Sedangkan kendala kedua adalah pemasaran, sebab masih banyak orang yang belum tahu tentang garam rebus Kaliwlingi ini, sehingga belum banyak yang memakainya.
Dayuni dan anggota koperasi mekarsari lainnya berharap, adanya perhatian yang lebih dari pemerintah pusat terkait dengan garam rebus ini, jangan sampai Indonesia melakukan impor garam dari negara lain. Yang mengakibatkan harga garam didalam negeri menjadi tidak stabil.
Bila ada pembinaan serta perhatian yang lebih kepada para petani garam termasuk garam rebus ini, petani garam bisa saja mencukupi kebutuhan garam beryodium untuk nasional tanpa harus melakukan impor garam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H