Mohon tunggu...
Randa Adianto
Randa Adianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Populer & Perubahan Gaya Hidup Remaja

6 Januari 2024   12:56 Diperbarui: 6 Januari 2024   13:01 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya populer atau yang biasa juga disebut pop culture merupakan bentuk budaya yang dihasilkan oleh masyarakat luas dan biasanya dikonsumsi oleh masyarakat luas pula. Budaya populer dapat berupa musik, film, televisi, buku, dan lain-lain. Budaya populer seringkali dianggap sebagai bentuk hiburan semata, namun sebenarnya memiliki pengaruh yang besar terhadap masyarakat dan budaya. Sebagaimana dikatakan oleh John Storey, "Popular culture is a site of struggle between the 'resistance' of subordinate groups in society and the forces of 'incorporation' operating in the interests of dominant groups in society". Artinya, budaya populer merupakan tempat perjuangan antara kelompok yang lebih rendah dalam masyarakat dan kekuatan yang beroperasi dalam kepentingan kelompok yang lebih dominan dalam masyarakat.

Pengaruh budaya populer terhadap gaya hidup remaja adalah topik yang menarik dan relevan dalam konteks sosial dan kesehatan remaja. Gaya hidup remaja saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk budaya populer yang semakin berkembang dan mudah diakses melalui media sosial dan industri hiburan. Gaya hidup hedonis yang cenderung menyerang remaja, terutama yang berorientasi pada budaya barat, menjadi fenomena yang semakin populer di kalangan remaja. Gaya hidup hedonis adalah gaya hidup yang melakukan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh kesenangan dalam hidup, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, menikmati hiruk pikuk,  membeli barang-barang mahal yang disukainya, dan selalu ingin menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu, penting untuk memahami pengaruh budaya populer terhadap gaya hidup remaja dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan remaja.

Dalam konteks kutipan atau rujukan dari jurnal yang relevan, penelitian yang dilakukan oleh Susianto (Musmuadi, 2007) menyatakan bahwa gaya hidup hedonis memiliki ciri-ciri antara lain: mengerahkan aktivitas untuk mencapai kenikmatan hidup, sebagian besar menghabiskan waktu di luar rumah, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai gaya hidup hedonis dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan remaja.

Gaya hidup sehat menjadi penting dalam menghadapi pengaruh budaya populer. Remaja dapat memilih gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan menghindari perilaku yang berisiko. Selain itu, remaja juga dapat memilih untuk mengikuti tren budaya populer yang sehat, seperti tren olahraga atau makanan sehat.

Dalam pembahasan mengenai "Pengaruh Budaya Populer terhadap Gaya Hidup Remaja," terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi. Pertama, budaya populer, terutama yang diakses melalui media sosial dan industri hiburan, memengaruhi gaya hidup remaja, cenderung mendorong gaya hidup hedonis yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental remaja. Kedua, tren pengaruh budaya populer, seperti mengikuti tren konsumsi dan gaya berpakaian, dapat menyebabkan tekanan sosial dan psikologis pada remaja untuk menyesuaikan diri, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Ketiga, kurangnya pemahaman remaja tentang pentingnya gaya hidup sehat dalam menghadapi pengaruh budaya populer dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas, gangguan tidur, dan masalah kesehatan lainnya.

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah melalui pendekatan pendidikan dan advokasi. Pendidikan tentang pentingnya gaya hidup sehat dan kritis dalam menghadapi pengaruh budaya populer perlu diperkuat di lingkungan sekolah dan keluarga. Selain itu, advokasi untuk mempromosikan budaya populer yang positif dan mendukung gaya hidup sehat di kalangan remaja juga diperlukan.

Untuk mengatasi pengaruh budaya populer negatif pada gaya hidup remaja, pendekatan pendidikan dan advokasi dapat di terapkan melalui beberapa langkah berikut:

1. Pendidikan tentang pentingnya gaya hidup sehat: Di lingkungan sekolah dan keluarga, pentingnya mengajarkan remaja tentang pentingnya gaya hidup sehat dan kritis dalam menghadapi pengaruh budaya populer.

2. Advokasi untuk mempromosikan budaya populer yang positif: Melakukan kampanye dan acara yang meningkatkan kesadaran remaja tentang budaya populer yang positif dan mendukung gaya hidup sehat.

3. Meningkatkan pemahaman kritis: Remaja perlu mengembangkan pemahaman kritis terhadap pengaruh budaya populer dan mampu mengambil keputusan yang wajar sesuai dengan nilai-nilai dan identitas mereka.

4. Mendorong komunikasi yang sehat: Mengajarkan remaja cara berkomunikasi yang efektif dan positif, seperti komunikasi langsung dan secara berkolaborasi, serta menghindari komunikasi yang negatif atau manipulatif.

5. Mengembangkan keterampilan sosial dan emosional: Mengajarkan remaja cara mengatasi konflik, menghadapi stress, dan membangun jaringan sosial yang kuat untuk mendukung gaya hidup sehat.

6. Mendorong kreativitas dan inovasi: Mengajarkan remaja cara mengembangkan keterampilan kreatif dan inovatif untuk menghadapi tantangan dan tekanan sosial yang disebabkan oleh pengaruh budaya populer.

7. Mengatasi perbedaan budaya yang berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja: Melakukan penelitian dan pengembangan program yang menghormati perbedaan budaya dan mengurangi dampak negatif pada kesehatan mental remaja.

Dengan menerapkan pendekatan pendidikan dan advokasi ini, diharapkan remaja dapat memilih gaya hidup yang sehat dan positif dalam menghadapi pengaruh budaya populer yang semakin berkembang.

Dalam konteks kutipan atau rujukan dari jurnal yang relevan, penelitian yang dilakukan oleh Olivia M. Kaparang (2013) menunjukkan bahwa "Ketertarikan akan budaya ini pun semakin meningkat terutama di kalangan remaja, secara khusus di kalangan remaja SMA Negeri 9, Manado. Berawal dari melihat berbagai berita di media massa, mereka perlahan-lahan mulai mengumpulkan informasi mengenai budaya tersebut dan akhirnya mulai." Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman mendalam tentang bagaimana budaya populer memengaruhi remaja dan perlunya langkah-langkah konkret untuk mengatasi dampak negatifnya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hanifa Nur Auliya (2017), "Perilaku sosial dan gaya hidup remaja dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sekitar." Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi permasalahan pengaruh budaya populer terhadap gaya hidup remaja perlu melibatkan semua pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, diharapkan remaja dapat memilih gaya hidup yang sehat dan positif dalam menghadapi pengaruh budaya populer yang semakin berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun