Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mesir tanpa Salah, Sepak Bola Permainan Tim bukan Individual

19 Januari 2024   09:46 Diperbarui: 19 Januari 2024   09:59 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mesir belum mampu menang pada gelaran Piala Afrika kali ini. Setelah ditahan imbang Mozambik di laga perdana, hasil imbang kembali diraih Salah dkk di laga kedua melawan Ghana. Skor 2-2 menjadi akhir pertandingan menarik dini hari tadi.

Andalan mereka Mohamed Salah cedera hamstring sehingga diganti jelang babak pertama usai. Entah apakah di laga terakhir Salah main atau tidak. Yang jelas, dini hari tadi, Mesir mampu menahan Ghana usai tertinggal dua kali.

Spesial tadi malam, penampilan pemain Ghana yang berkiprah di West Ham United, Mohamed Kudus, sangat bagus. Kudus mencetak dua gol untuk Ghana.

Yang menarik tentu saja, apakah Mesir sanggup melaju ke fase gugur jika Salah tak bisa bermain? Apakah Mesir bisa terus melaju tanpa bintang yang bermain di Liverpool itu?

Jika merujuk ke pertandingan dini hari tadi, Mesir mampu tampil baik tanpa Salah. Lini tengah mereka bagus dalam membuka ruang dan mencari celah pertahanan Ghana.

Ketiadaan Salah justru membuat pemain lain mempunyai tanggung jawab yang besar untuk melajukan Mesir ke fase gugur.

Setidaknya dua gol masing-masing dari Omar Marmoush dan Mostafa Mohamed menjadi bukti mereka bisa tampil baik tanpa Salah. 

Khusus Mostafa Mohamed, ini adalah gol keduanya di gelaran Piala Afrika. Pada laga perdana melawan Mozambik, ia juga mencetak gol. Laga perdana lawan Mozambik itu juga berakhir 2-2.

Marmoush tercatat bermain di Eintracht Frankfurt, Jerman, sedangkan Mostafa Mohamed berkiprah di klub Nantes, Prancis.

Memang, hanya mengandalkan satu pemain dalam tim tidak bagus. Bahwa ia menjadi motor, itu benar.

Bahwa ia diandalkan dari sisi kepemimpinan, itu juga bagus. Tapi sepak bola adalah permainan tim. Ia tidak bergantung pada satu atau dua pemain.

Ada kalanya, pemain bintang di tim dan selalu diistimewakan, malah jadi blunder untuk tim itu sendiri. Syukur alhamdulillah Mesir mampu tampil baik dan koordinasi menawan selama melawan Ghana.

Para pemain Mesir menunjukkan determinasi yang tinggi kala melawan Ghana. Kini tinggal satu lagi laga tersisa.

Jika mau aman, Mesir mesti menang. Lawan terakhir adalah Cape Verde atau Tanjung Verde. Mesir akan bersua tim ini pada 23 Januari 2024 mendatang.

Cape Verde bukan lawan sembarangan. Mereka mampu menundukkan Ghana 2-1 pada laga perdana. Kekalahan Ghana itu bahkan sampai membuat suporter mereka meradang.

Ketiadaan Salah memberikan bukti bahwa sepak bola memang olahraga tim. Kekuatan Mesir sangat bagus jika tak melulu bergantung kepada Salah.

Soal pemain berkualitas, Mesir tak kekurangan. Selain Marmoush dan Mostafa Mohamed tadi, Mesir masih punya Mohamed Elneny yang main di Arsenal, Inggris.

Mereka juga masih punya Mahmoud Trezeguet yang bermain di Trabzonspor, Turki, dan Koka yang main di Pendikspor, Turki. Sebagian besar lainnya bermain di liga lokal Mesir. 

Pada laga melawan Ghana, umpan matang Trezeguet membuat Mostafa Mohamed bisa mencetak gol penyeimbang.

Tinggal menunggu kepiawaian pelatih Rui Vitoria dalam mengatur skema pertandingan. Khususnya dalam laga pamungkas grup melawan Cape Verde.

Dengan absennya Salah, lini depan Mesir tetap bergantung pada Marmoush dan Mostafa Mohamed. Pergerakan di lini tengah akan sangat menentukan aliran bola ke depan.

Yang menjadi perhatian adalah lini belakang dan sektor kiper. Para bek Mesir mesti andal menahan laju pemain Cape Verde pada laga pamungkas nanti.

Sepengamatan saya, dua gol Ghana itu sebetulnya bisa dicegah jika Mohamed El Shenawy lebih ligat dalam membaca arah bola.

Gol pertama Kudus dari luar kotak penalti bisa dicegah jika Shenawy merentangkan tangan dengan sempurna. Cobalah Anda lihat lagi tayangan gol pertama Kudus. 

Sebagai kiper, saya memahami bahwa jika merentangkan tangan dengan sempurna, bola itu bisa ditepis dengan baik.

Gol kedua Kudus di dalam kotak penalti memang sempat menyentuh bahu pemain Mesir kemudian masuk ke gawang. El Shenawy tak sanggup menahan bola yang arahnya berubah tipis.

Pertandingan Mesir melawan Cape Verde di laga terakhir akan menarik untuk disaksikan. Apalagi Mesir memang membutuhkan kemenangan. 

Salah belum tahu pasti apakah bisa turun atau tidak. Andaipun tidak, Mesir sudah siap. Pengalaman menahan Ghana 2-2 juga rekor yang baik.

Sebab, Ghana adalah salah satu tim kuat dari Afrika dan beberapa kali ikut Piala Dunia. Jadi, keberhasilan menahan imbang Ghana tanpa Salah akan menjadi motivasi pemain Mesir untuk menaklukkan Cape Verde. Hamasah wa la tahzan ya akhi. []

Foto pinjam dari sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun