KISS ini di Kompasiana. Meski sudah berulang-ulang, saya ketemu saja sudut pandang untuk menuliskannya lagi.
Saya sudah beberapa kali menulis soalEntahlah, rasanya enak saja menulis tema-tema kepenulisan. Termasuk soal KISS ini.
KISS ini saya ketahui saat tahun 2000-an awal membaca buku Menjadi Jurnalis tulisan Peter Henshall dan David Ingram.
KISS ini singkatan dari keep it short and simple. Di internet, ada juga yang mengartikannya keep it simple and short.
Makna mudahnya, bikin tulisan itu dengan pendek dan sederhana. Ini panduan buat kita dalam menulis. Wabilkhusus, menata kalimat.
Tulisan apa pun akan mudah disimak jika penataan kalimatnya lekas dipahami pembaca. Kita butuh tulisan yang sekali baca langsung masuk dalam pemahaman. Sekali membaca, kita bisa memaknainya dengan baik.
Dalam Fog Index, editor rata-rata sepakat kalimat yang baik terdiri dari 8-14 kata. Jika selama ini kita bisa menulis dengan kata-kata sejumlah itu, berarti sudah KISS.
Memang ini tidak saklek. Namanya juga ilmu sosial, tidak ada yang pasti.
Selalu ada perkembangan. Oh iya, saklek ini pengindonesiaan dari bahasa Belanda, zakelijk.
Namun, setakat ini, saya sepakat dengan KISS. Pendek kata, kalau menulis kalimat, upayakan menggunakan 8-14 kata. Kita dilatih menulis pendek-pendek.
Dalam dunia sepak bola Tanah Air saja, timnas kita sering dilekatkan dengan skema permainan pendek-pendek atau pendek-merapat.