Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pemilu 2024 dan Urgensi Relawan Demokrasi

23 Mei 2023   14:56 Diperbarui: 23 Mei 2023   17:10 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelima kertas surat suara itu adalah untuk anggota DPRD kota atau kabupaten, anggota DPRD provinsi, anggota DPR RI, anggota DPD RI atau para senator, dan pemilihan presiden dan wakil presiden.

Nanti, hari Rabu (lagi) tanggal 27 November 2024, kita mencoblos lagi. Tapi hanya dua. Yakni untuk pemilihan calon gubernur dan calon wali kota atau bupati.

Dengan masifnya orang cari info di media sosial, relawan demokrasi punya tugas lumayan berat. Bagaimana memasifkan informasi soal pemilu ini di media sosial. 

Tiktok yang sedang jadi pilihan utama tentu tak bisa diabaikan. Maka itu, meski ada basis masing-masing, semua punya tugas memasifkan ini kepada semua masyarakat.

Ketiga, anak muda cenderung malas bahas pemilu

Karena mungkin banyak membaca ada menteri korupsi, anggota dewan korupsi, kinerja gubernur yang buruk, dan sederet berita lain, anak muda makin abai dengan politik. Mereka abai dengan pemilu. 

Mungkin saja, ada pemikiran, mau nyoblos ataupun tidak, tidak ada dampak signifikan apa-apa untuk mereka. Wabilkhusus kemajuan daerah mereka.

Di satu sisi, ini wajar. Pasalnya, realitas politik kita memang demikian. Akan tetapi, karena wujud demokrasi itu mengejawantah dalam ranah pemilu dan ini satu-satunya alat memilih para wakil rakyat, gubernur, wali kota/bupati, senator, dan presiden, hanya ini jalan untuk menentukan masa depan.

Bahwa perjuangan anak bangsa tak melulu mesti di politik, iya benar. Namun, bahwa ini adalah amanat konstitusi dan mau tak mau kita ada di dalamnya, pemilu mesti dijalani dengan baik.

Benar kita mesti memberikan kritik yang keras jika ditemukan adanya tak kesesuaian dari para penyelenggara pemilu ini. Benar kita mesti saksama untuk mengawasi mereka tak punya kepentingan politik juga dengan partai dan kekuasaan lain.

Kita juga mesti mendorong pemilu ini jadi hajat orang banyak, dipedulikan orang banyak, dan tak memuakkan semakin ke sini. Oleh sebab itu, narasi yang mesti dibangun mesti yang nilainya positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun