Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pesan untuk Presiden, Ini Kriteria untuk Menkominfo yang Baru

19 Mei 2023   08:39 Diperbarui: 20 Mei 2023   10:00 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: reshuffle menteri. (KOMPAS.ID/DIDIE SW)

Kalau seorang menteri kominfo hanya bisa main blokir tanpa ada upaya komunikasi dengan warga negara Indonesia, kita tentu tak butuh sosok itu. Seorang menkominfo yang baik barangkali sama dengan juru penerangan nasional. Kala Orde Baru, peran itu dimainkan oleh menteri penerangan.

Kementerian itu kini tak ada lagi. Tapi kalau dirasa-rasa tugas, kayaknya sama saja. 

Semua urusan kemedia-massaan kini diurusi komionfo. Baik di tingkat kementerian maupun di tingkat kedinasan tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Kalau hanya bisanya memblokir, itu sama persis kala Orde Baru, rezim suka menutup media massa yang dianggap membahayakan stabilitas negara. Dulu istilahnya beredel. Yakni, menghentikan izin media massa cetak untuk beroperasi. 

Surat izin usaha penerbitan atau SIUP-nya bisa dicabut. Usai Malari, banyak yang kena beredel.

Sekarang, koran sudah hampir habis. Kalaupun masih ada, hanya beberapa saja. 

Eksemplar yang didistribusikan pun mungkin tinggal 10 persen jika dibandingkan masa kejayaan koran. Koran juga tak perlu lagi SIUP dan sebagainya.

Kini, media massa banyak dengan medium dalam jaringan atau daring atau online dalam bahasa Inggris. Sekarang juga banyak media sosial yang bergerak menggunakan aplikasi di dunia maya. 

Jika mau disamakan kayak dulu, kerja Kominfo bakal berat. Alangkah banyak yang mesti diawasi.

Situs porno yang dahulu digembar gemborkan mau ditutup saja, entah apa kabarnya sekarang. Jangan-jangan masih mudah diakses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun