Namun, untuk ke arah rute Jokowi lurus saja lagi berpuluh-puluh kilometer. Jalanan di sana luar biasa rusak.
Di situlah sedan Mercy Presiden kesulitan melewati medan. Jalannya memang jelek sekali. Jalan tidak merata. Kiri dan kanan serta tengah rusak dengan lubang dan aspal mengelupas parah.Â
Begitu saja kondisinya sejauh mata memandang. Mungkin saking parahnya, lampu indikator sedan Jokowi menyala sehingga komandan Paspampres meminta Presiden ganti mobil jenis jip.
Tadinya Jokowi hendak ditawarkan helikopter. Tapi Jokowi menolak. Di beberapa media nasional disebutkan Jokowi enggan naik helikopter supaya tahu jalan rusak di Lampung itu kayak apa. Akhirnya ia teruskan dengan jalan darat dan tahu sesungguhnya persoalan infrastruktur jalan di Lampung yang memang viral itu.
Saya sendiri sering melalui jalan yang dilewati Presiden. Memang tidak sejauh rombongan sampai ke daerah Lampung Tengah. Namun, terus Jalan Ryacudu itu memang hancur luar biasa.Â
Pakai sedan rada ceper tentu sulit melewatinya. Mesti cari kendaraan yang jarak ban dengan bodi bawah agak tinggi. Baru rada aman. Itu pun mesti pelan-pelan lantaran mesti pintar setir kiri dan kanan menghindari ruas yang rusak.
Publik Lampung tentu saja senang Jokowi datang dan melewati jalan yang saban hari dinikmati masyarakat. Jokowi juga menghapus anggapan istilah di kita "asal bapak senang" alias ABS.Â
Ia tidak mau melewati jalan yang tiba-tiba dalam sehari disulap jadi bagus. Sementara itu di ruas jalan rusaknya sudah tingkat nauzubillahi minzalik.
Komentar-komentar di media sosial publik Lampung menarik disimak. Semua tentu bersyukur Jokowi kali ini datang ke Lampung sesuai dengan skema sidak.Â
Ia tidak mau menempuh rute yang disiapkan panitia. Ia pilih jalan lain yang memang benar-benar rusak dan diabaikan pemerintah selama ini.Â
Terima kasih Presiden sudah main ke Lampung dan melewati rute yang luar biasa parah. Itulah keseharian kami di sini dengan jalan-jalan yang parahnya minta ampun. [Adian Saputra]