bakso Sony. Di Bandar Lampung, kini banyak gerai bakso dengan merek dagang itu. lokasinya juga tersebar di banyak kecamatan.
Banyak teman lama yang ke Bandar Lampung selalu mampir mencicipiKawan-kawan kecil yang sekarang merantau ke luar daerah pun, nyaris menyempatkan diri makan bakso Sony sebelum balik ke kota asal. Mereka merindukan kekenyalan bakso yang khas dan kuahnya yang lezat dengan racikan rempah yang memikat.
Beberapa tahun lampau saja, kalau ada teman baru datang ke Bandar Lampung, bakso Sony selalu jadi rujukan. Kebanyakan setelah mencicipi bakso itu ketagihan.Â
Untunglah sekarang pemiliknya memperbanyak kuantitas produksi sehingga bisa dibawa pulang. Bahkan, di gerai-gerai bakso ini, pembeli juga bisa membawa pulang produk lain semisal pempek dan cukanya.
Lebaran hari kedua saja nyaris semua cabang bakso Sony di Bandar Lampung ini ramai dikunjungi. Waktu dulu belum begitu banyak cabang, pengunjung memang membeludak. Ramai sekali situasinya. Sekarang, karena sudah banyak cabang, tetap ramai tapi terdistribusi ke beberapa cabang.
Makan bakso memang menyegarkan. Memang tidak mengenyangkan sebagaimana kita makan nasi.Â
Namun, segar karena sensasi kuahnya begitu kuat. Apalagi saban sore kini Bandar Lampung diguyur hujan. Praktis suasana mendung itu bikin enak makan bakso.
Di Bandar Lampung sendiri memang banyak usaha bakso. Beberapa grup yang juga kuat misalnya bakso Urip, bakso Wahyu, bakso Marem, dan lainnya.Â
Bahkan, ada beberapa bakso usaha dengan gerobak favorit juga di kota ini. Ada juga bakso Pak Mul di dekat toko buku Fajar Agung juga ramai pembeli.
Namun, sepenglihatan dan sependengaran sejauh ini, nama bakso Sony memang masih paling depan. Barangkali karena kekhasan daging baksonya itu penghobi bakso bisa membedakan antara satu merek dan merek lain. Ada setiap kekhasan dari setiap gigitan baksonya.
Makan bakso tentu afdal ditemani minuman. Untuk yang ini, pilihan sekarang kian beragam. Ada es teh, segala jenis jus, jeruk hangat, dan lainnya. Ini bergantung pada kesukaan tiap konsumen untuk minum apa.