Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Taman Hutan Mikro, Destinasi Wisata Alam bagi Calon Pelestari Lingkungan

17 April 2023   20:28 Diperbarui: 17 April 2023   20:32 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Hutan Mikro. Dokumentasi Pribadi

Anak-anak juga diajarkan untuk mencintai lingkungan. Mereka diminta tidak merusak, mencabut dedaunan, atau mematahkan dahan pohon. Di taman ini, siswa juga diajak untuk mengenal tanaman tropis khas Indonesia.

Anak-anak mencatat dengan baik keterangan para guru. Sebisa mungkin mereka simak meski mungkin masih agak mengawang-awang bagi anak-anak kelas 3 sekolah dasar.

Para guru juga mengajarkan betapa pentingnya hutan untuk kehidupan. Berwisata tanpa alam yang terjaga kelestariannya tentu hal yang percuma. Anak-anak dipancing untuk mengetahui betapa pentingnya alam dan hutan sekitar.

Setidaknya, jika masih ada hutan di sekitar, ada daerah resapan air yang berguna untuk masyarakat. Siswa juga diberikan pemahaman kalau hutan rusak, lingkungan juga rusak. Kita akan kesulitan memperoleh air dan ancaman banjir.

Anak-anak juga nyambung dengan penjelasan guru mereka. Sebab, di lokasi itu juga mengalir sungai kecil. 

Anak-anak senang bermain di situ. Mereka membenamkan kaki mereka di sana. Ada yang duduk dan memainkan air yang memercik.

Anak-anak di Taman Hutan Mikro. Dokumentasi Pribadi
Anak-anak di Taman Hutan Mikro. Dokumentasi Pribadi
Guru menjelaskan betapa ada kaitan erat antara hutan tadi dengan air yang mengalir di sungai. Jika tak ada hutan, tak ada pohon yang akarnya bisa menyerap air. Dan karena tak ada akar pohon yang serap air, kita takkan punya cadangan air bersih di dalam tanah.

Anak-anak juga diberikan pemahaman bahwa berwisata alam itu bisa di tanah air sendiri. Masih banyak lokasi yang menarik di sekitar kita untuk berwisata. Bangga berwisata di Indonesia.

Apalagi adanya Taman Hutan Mikro itu memang bertujuan mengedukasi siswa agar kenal dengan alam dan merawatnya dengan penuh cinta kasih.

Usai puas berjalan berkeliling taman dan sungai, anak-anak pun makan siang. Mereka membuka bekal masing-masing. 

Sesekali mereka melihat menu teman di sebelahnya. Tak sungkan mereka bertukar lauk. Suasana segar sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun