Senjata kita bukan pistol atau senapan serbu. Senjata kita adalah otak yang punya gagasan, serta gawai yang sarat media sosial.Â
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dalam kongres di Bukittingi tahun 2014 juga menghasilkan keputusan progresif. Jurnalis warga bisa menjadi anggota.Â
Tadinya, mereka yang masuk AJI adalah wartawan aktif atau penulis lepas yang secara teratur menghasilkan karya jurnalistik. Sejak 2014 itu AJI membolehkan warga biasa masuk menjadi anggota dengan syarat aktif mengunggah karya jurnalistik.
Inilah saatnya publik Indonesia dan dunia makin percaya diri bahwa kita adalah pilar paling penting dalam ranah demokrasi sekarang.Â
Anda tak percaya? Silakan saja. Namun, saya berketatapan hati kini memang era dan zamannya jurnalisme warga menjadi pilar penting dalam demokrasi.
Saya meyakini premis ini benar adanya. Selamat datang dan selamat berkarya buat pilar ke-5 demokrasi. [Adian Saputra]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H