Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

ChatGPT Bisa Jadi Karya Jurnalistik?

11 Maret 2023   08:06 Diperbarui: 11 Maret 2023   08:28 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kita asyik menempelkan hasil ngobrol dengan ChatGPT ke dalam artikel yang kita buat tentu bukan pekerjaan jurnalistik. Sebab, ya tadi itu.

Sumbernya yang mana. Rujukannya yang mana. Objek yang bisa diverifikasi itu yang mana.

Oleh sebab itu, dalam konteks kita menulis opini pun, tambahan referensi tetap sesuatu yang bisa diverifikasi dengan baik. Sumbernya jelas. 

Saya menilai, kalau ada yang mengutip dari ChatGPT untuk dientri ke dalam tulisan, itu sama saja seperti kita dapat kabar terus ditanya orang. Lalu kita jawab: katanya sih begitu. 

Berbeda jika sumbernya jelas dan kita ditanya orang. Sumbernya mana tulisan kamu soal survei itu? Itu lo sumber dari jajak pendapat Kompas minggu lalu dan ada di edisi Kompas.id edisi sekian. Clear kan?

Jurnalisme selalu atau melulu soal fakta. Ia mesti bisa diverifikasi. 

Jelas bukan sesuatu yang sumir nan absurd. Objeknya ada. Termasuk sumber referensinya.

ChatGPT memang makin bikin mudah kita cari bahan ide. Namun, sebagai sebuah objek untuk referensi, itu, bagi saya ya, tidak memenuhi kaidah. 

Kaidah yang teramat dasar. Siapa yang bisa diverifikasi ketika ada yang menyoalnya. Jurnalisme dan karya-karya di dalamnya melulu berkaitan dengan fakta, data, sumber, dan referensi. 

Ia juga mesti punya nilai publik di dalamnya. Baik itu karya jurnalistik berbentuk berita maupun artikel nonberita lainnya, semisal opini, esai, kolom, resensi, dan lainnya. 

Terima kasih sudah membaca dengan saksama dalam durasi yang lumayan lama. [Adian Saputra]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun