Anne Frank saban hari menulis diari. Usai perang, semua catatan harian itu dibukukan oleh Otto Frank, ayah Anne. Anne sendiri meninggal dunia di kamp khusus warga Yahudi yang dibikin Nazi Jerman.
Keenam, mulai mencoba menulis resensi
Menulis resensi ini sama seperti kita menceritakan isi buku. Tadi sudah dimulai dengan tradisi lisan.Â
Sekarang bisa dimulai dengan tradisi tulisan. Tulisan yang isinya menceritakan isi buku, konten film, atau sebuah pementasan disebut dengan resensi.
Punya kebiasaan menulis resensi itu bagus. Soal tips menulis resensi, insya Allah saya tuliskan beberapa waktu mendatang.
Intinya, gen Z mesti belajar menceritakan bacaan, tontonan, dan lainnya dalam tulisan. Biasakan merekam fragmen kehidupan dalam narasi. Bercerita saja dahulu.Â
Tidak usah dipaksakan mesti karya yang akan dimasukkan ke media massa. Tidak usah.Â
Tulis-tulis saja dahulu. Nanti juga bakal biasa dan makin terlatih. Para tetua kita dahulu bilang, alah bisa karena biasa.
Mudah-mudahan dengan ikhtiar ini, gen Z juga generasi lainnya punya kultur membaca dan menulis yang baik. Punya kultur literasi yang kuat.Â
Punya kebiasaan membaca utuh dan menceritakan ulang isinya. Terima kasih sudah mau membaca dengan tempo yang cukup lama. [Adian Saputra]
Foto pinjam dari sini