Rafael sudah mundur dari ASN. Menteri juga langsung minta atasan Rafael copot jabatan dan persilakan polisi lanjutkan pemeriksaan anak Rafael ini.
KPK juga mulai menyidik. Yang terbaru KPK minta semua pejabat Kementerian Keuangan laporkan kekayaan mereka.
Orang Pajak kena kasus mungkin "wajar". Mengapa demikian? Karena berurusan dengan uang.Â
Duitnya bukan receh, tapi kakap. Tak kuat-kuat jaga integritas, ya akhirnya tergoda. Kira-kira pertanyaannya demikian, siapa sih yang enggak suka duit.
Itu sebabnya, ada remunerasi di kementerian ini. Kalau gaji mungkin ya besar. Ini sudah dilakukan pemerintah untuk menutup peluang pegawai pajak dan entitas kementerian ini main duit sama pelaku bisnis.
Mengapa kira-kira masih saja ada orang korupsi meski sudah digaji besar? Apakah soal iman? Boleh jadi benar. Tapi iman kalau soal ibadah, saya kira ya semua yang korupsi ini ibadahnya kencang juga.
Apa karena ada niat? Sudah tentu kalau melihat kans yang ada. Atau karena ada kesempatan? Niat dan kesempatan itu setali tiga uang. Lantas, apa persoalan pokoknya?
Jawabannya adalah penegakan hukum yang lemah. Orang tak jera korupsi.Â
Koruptor sudah menghitung dengan perinci. Kalau ia korupsi sekian miliar, kalau tertangkap paling dijatuhi hukuman sekian tahun. Di penjara bisa diatur sel yang enak.
Buktinya Gayus leluasa berkeliaran. Banyak kita baca terutama liputan investigasi Tempo, orang tahanan tapi kasusnya kakap leluasa keluar masuk.Â
Kalau hukuman tidak memberikan efek jera dan tidak kuat dalam melakukan antisipasi suap atau korupsi ini, ya kejadian akan berulang.Â