Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Sambo, Media Massa, dan Referensi Kedua

14 Februari 2023   08:30 Diperbarui: 14 Februari 2023   19:27 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferdy Sambo. Foto: Kompas.com

Ada beberapa suku di Indonesia yang khas dengan nama marga. Tapanuli misalnya. Ada Siregar, Manurung, Pandjaitan, Nasution, dan sebagainya. Di lingkungan rumah kita juga barangkali ada yang seperti ini. 

Saya hakulyakin kita menyapa dengan nama marga. Ada jenderal besar bintang lima namanya Abdul Haris Nasution. Semua media massa dan orang Indonesia pasti menyebut dan menuliskan dengan Jenderal Nasution. Apa berani kita ganti dengan menuliskan Jenderal Abdul?

Sama juga dengan Sambo. Ayahnya, pensiunan jenderal juga, Pieter Sambo. Maka, Sambo ini jadi nama keluarga. Karena lekat, jadilah ia referensi kedua. 

Karena itu dari awal sampai vonis, kita kenal Sambo. Mungkin juga waktu sebelum ada kasus, ada wartawan yang tanya ke beliau. Kalau nama yang biasa disapa untuk pergaulan sehari-hari, Ferdy atau Sambo. Mungkin beliau waktu itu bilang, "tulis saja Sambo." Jadilah sampai sekarang kita kenal Sambo.

Kasus penamaan seperti Sambo ini sebetulnya ya lazim saja kalau di negara luar. Negeri Ndoro Tuan kita, Belanda, juga demikian. Tahun 1988, waktu Negeri Tulip juara Piala Eropa di Jerman (Barat), negeri yang ditempati Kompasianer Henni Triana Oberst, nama pemain kita kenal nama keluarga mereka.

Ada striker mematikan namanya Van Basten dengan nama depan Marco. Ada gelandang kuat plus kapten tim namanya Gullit dengan nama depan Ruud. 

Ada juga kiper jago tepis tendangan penalti namanya Van Breukelen dengan nama depan Hans. Ada gelandang serbabisa namanya Rijkaard dengan nama depan Frank.

Saya hafal kesebelas nama pemain Belanda tahun 1988 itu padahal kala itu masih usia 9 tahun. Ada Berry Van Aerle, Adri Van Tiggelen, Gerald Vanenburg, Ronald Koeman, Erwin Koeman, Arnold Muhren, Jan Wouters, dan lainnya.

Referensi kedua nama Sambo ini juga akrab di Indonesia, tapi masih lebih banyak yang pakai nama depan. Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang, misalnya. 

Hakulyakin kalau ke luar negeri ia pasti dipanggil Mr Sikumbang. Sementara sesama Kompasianer lebih nyaman menyapanya Irwan. Tapi jika ia ditulis menjadi narasumber berita, alangkah banyak nama orang berawalan Irwan.

Supaya ada kekhasan, ia bisa ditulis dengan Sikumbang. Mohon izin kepada Bang Irwan namanya saya catut sebagai contoh, hahahaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun