Beberapa teman saya kasih nasihat supaya jangan sungkan bikin titik. Jangan memanjang-manjangkan kalimat. Bagi saya itu sama seperti memperpanjang masalah, hahaha.Â
Kalau pokok gagasan sudah masuk, lekas kasih titik. Nanti dirangkai lagi dengan kalimat yang baru. Demikian seterusnya sampai tulisan itu berakhir dengan khusnul khatimah.
Ingat ya, jangan sayang-sayang bikin titik. Kalau kita saksama dan disiplin seperti ini, insya Allah makin cakap menulisnya. Sekali lagi saya tegaskan, jangan sayang-sayang bikin titik.
Kedua, latihan saban hari satu halaman tulisan
Supaya makin mahir, paksakan menulis minimal satu halaman dengan konsep KISS ini. Tidak mesti melulu soal opini. Catatan harian juga bisa, kok. Jangan karena mellow, akhirnya panjang.
Jangan malas latihan. Itu ada media sosial, silakan dipakai. Rajinlah saban hari bikin status dengan kalimat konsep KISS ini di Facebook atau Instagram. Sebulan saja asal rajin, makin mahir kita menulis. Tentu dengan konsep KISS ini.
Ketiga, belajar sedikit-sedikit soal penyuntingan
Penyuntingan itu memoles tulisan supaya lebih baik. Yang kepanjangan dibikin pendek. Yang kira-kira tidak koheren alineanya, silakan dipadu-padankan.
Saya menganjurkan teman-teman cari tulisan orang lain. Kemudian salin dan taruh di kertas kerja di laptop. Tulisan yang ada, silakan disunting. Pakai konsep KISS.Â
Berbahagialah kalau ketemu kalimat yang jumlah katanya mencapai 30. Itu artinya kita akan memangkasnya menjadi dua kalimat utama.Â
Belajar deh cara itu, lama-lama insya Allah mahir. Saya juga demikian. Di situlah ada hikmahnya tulisan orang berpanjang kata, hahaha.