Intinya sih, dalam bekerja itu ada yang namanya kerja tim. Memang tiap orang punya peran.Â
Akan tetapi, ada kalanya situasi tidak memungkinkan sehingga ada yang tidak mampu mengerjakan itu. Tidak dikerjakan pun pasti ujungnya kita juga yang mengerjakan.Â
Ketimbang menunggu instruksi, mendingan dikerjakan duluan. Sejauh ini, ijtihad kerja saya masih berada di jalan yang benar.
Yang buat saya senang itu kalau pimpinan suruh, tapi kita bilang sudah. Saya senang betul, pimpinan bungah luar biasa.Â
Ibaratnya, kita sudah bisa menebak dia maunya apa. Ini yang namanya intuisi pekerjaan.Â
Kita bisa menerka apa yang akan diperintahkan pimpinan. Sebelum dia perintah, yang diperintahkan sudah kita kerjakan. Kalau sudah sering demikian, tentu ada catatan tertentu kepada karyawannya itu.
Kalau buat saya, itu tidak penting-penting amat. Pekerjaan itu menjadi napas dan jiwa.Â
Kalau sudah dianggap napas, dia akan sangat berharga. Kita bekerja itu tidak sekadar menjalankan perintah, melainkan membawa kemanfaatan yang besar.Â
Misi kita adalah melampaui ekspektasi dari orang lain, dalam hal ini pimpinan atau manajemen perusahaan.
Untuk bisa mencapai ini, saya sarikan dari pengalaman sejauh ini, ada beberapa hal yang mesti kita bangun.
Kesatu, inisiatif