Namun, karena opini itu ide dasarnya dari si empunya karya, jangan kebanyakan juga ambil referensi lain. Kalau mau dipesentase ya kurang lebih 30 persen dari sumber lain.Â
Opini tetap mempertahankan kekhasan pendapat dan teknik menulis yang berkarya. Referensi lain sebagai penguat.Â
Sumber lain sebagai penambah. Bahan bakar utamanya tetap di kita.
Kedelapan, sunting
Saya anjurkan jangan malas menyunting. Editing dilakukan supaya meminimalkan kesalahan tulis alias typo.Â
Kalau ada di beberapa tempat ya masih wajar, namanya juga manusia, hahaha.
Intinya, jangan lekas-lekas kirim opini ke media massa atau unggah ke blog yang kita kelola.Â
Misalnya tulisan ini. Sebelum saya kompasiana-kan, tulisan ini saya sunting dulu.
Dibaca lagi dari awal sampai akhir. Cek ada huruf yang keliru atau tidak.Â
Logikanya masuk atau tidak. Tata kalimatnya sudah enak dibaca atau belum.Â
Sudah menarik minatkah opini yang kita bikin. Apakah judul sudah oke dan satu irama dengan narasi di dalamnya.