Saya sarankan menuliskan pendek-pendek. Upayakan tidak menulis satu kalimat itu dengan kata yang berkelewahan.Â
Para editor menganjurkan kita menulis satu kalimat itu 8-14 kata. Semakin ringkas kalimat, dinilai semakin baik.Â
Sebab, idenya lekas bisa dimaknai pembaca. Kalau satu kalimat kelewat panjang, kita yang menulis saja malas membacanya.Â
Kenapa demikian? Sebab, ide itu mestinya gampang diterima pembaca.Â
Kalau kita menulisnya bertele-tele, makin sukar dipahami.
Bikinlah kalimat itu seperti orang berbaris. Langkahnya mantap. Derapnya gagah.Â
Maknanya, menulislah ringkas saja. Jangan sayang untuk membuat titik. Semakin ringkas kalimat, semakin bagus.
Meski tulisan kita panjang, asalkan kalimat ringkas, bisa cepat dimengerti. Buku tebal oke-oke saja, tapi pengaturan kalimatnya simpel.Â
Peter Henshall dan David Ingram dalam buku Menjadi Jurnalis, menyarankan KISS. Keep it short and simple. Bikin kalimat itu pendek dan sederhana. Mudah, bukan?
Ketujuh, menambahinya dengan referensi
Supaya makin berbobot, silakan kalau hendak ditambah dari referensi lain yang masih senepas. Misalnya dari berita atau artikel lain atau buku. Silakan saja.Â