Protein hewani memang kadang tidak mendapat perhatian di rumah tangga. Untuk sekadar membeli telur, orangtua kadang berpikir dua sampai tiga kali. Akhirnya, menu anak-anak terbatas pada protein nabati dan sayuran saja.
Apalagi untuk konsumsi ikan, daging, dan telur. Jarang yang memang punya cara pandang demikian.Â
Namun, lambat laun kesadaran untuk pemenuhan protein hewani itu cukup tinggi. Ditambah lagi isu stunting menjadikan orangtua makin memahami urgensi gizi untuk anak-anak.
Untung di sini ada tenaga medis yang jadi pengurus masjid dan sering kasih pencerahan soal gizi. Pendek kata, protein hewani itu residunya kecil ketimbang protein nabati.Â
Maknanya, jika kita makan ikan, daging, susu, dan telur, nyaris semua terserap oleh tubuh dan menjadi zat pembangun tubuh untuk anak-anak. Ampasnya bisa dikatakan kecil.
Kini minimal ada kesadaran kolektif pada orangtua dan pengurus program tahfiz anak-anak ini. Mari, kita jadikan konsumsi ikan, daging, telur, dan susu menjadi keseharian anak-anak kita.Â
Selamat Hari Gizi Nasional. Selamat menikmati asupan protein hewani. [Adian Saputra]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H