Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Centang Biru Kompasiana, Dari Generalis ke Spesialis

1 Januari 2023   13:46 Diperbarui: 1 Januari 2023   13:50 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi saya baca-baca ada juga semacam penilaian kepada Kompasianer yang punya minat terhadap hal yang spesifik. Ini bahkan masuk juga dalam kategorisasi penilaian dalam rangka Kompasianival. Ada best opinion, best student, best teacher, best in spesific, dan lainnya. Saya jujur menyukai ini.

Menulis itu memang bebas apa saja. Ada kalanya kita melakukan reportase terhadap sesuatu hal dan tidak memasukkan sama sekali opini atau pendapat kita. Dengan begitu, karya kita itu murni reportase.

Ada juga yang sangat menyukai laporan khas warga, dan ini memang konteksnya Kompasiana dibikin. Biasanya mengulas pengalaman sendiri kemudian diberikan argumentasi yang kuat sehingga mempunyai daya tarik bagi pembaca.

Ada pula yang memang menyukai menulis opini atau gagasan pribadi. Saya menduga ini yang paling banyak di Kompasiana.

Menulis opini juga bisa banyak latar belakangnya. Pada waktu awal menulis juga demikian. Saya punya kecenderungan untuk bisa mengomentari apa pun peristiwa dengan ide atau gagasan sendiri. Apalagi kalau kita rajin bikin penanggalan hari-hari besar, itu sumbu menulis yang cukup banyak dan bermanfaat. Ini barangkali yang waktu itu disebut Bang Mabrur dengan generalis. Kita menulis banyak hal. Semua ditulis, semua dijajakan, semua dikomentari. Apakah salah? Ya enggak dong. Itu justru menjadi kekuatan juga bahwa kita punya basis kecenderungan kepada banyak hal.

Namun, trennya ke sini, dan melihat kecenderungan mencari yang spesifik itu di Kompasiana dengan centang biru, ada keinginan agar kita punya keahlian khusus. Tentu tanpa mereduksi kemampuan lain. Saya mengamsalkan dengan sebelas pemain tim sepak bola. Semua punya tugas masing-masing. Namun, intisari permainan sepak bola adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha tidak kemasukan. Itu saja, simpel.

Sebagai tim, ada yang punya tugas sebagai kiper, bek, gelandang, sayap kanan dan kiri, serta ujung tombak atau striker. Ada pula tugas tambahan untuk mereka yang melakukan tendangan penjuru, tendangan bebas, atau tendangan penalti.

Tugas utama Alisson Becker di Liverpool memang kiper. Itu spesialisasi utamanya. Namun, kalau ia melakukan umpan yang kemudian menghasilkan gol (asis/assist) itu tambahan saja. Kan tidak pula saban pertandingan Ali melakukan itu. Tugas utamanya menjaga gawang dengan kemampuan menepis, terbang, dan menghalau serangan lawan.

Achraf Hakimi di PSG dan timnas Maroko memang bek. Kewajiban utama adalah menghalau serangan dan memulakan serangan. Tugas mencetak gol ada di striker atau gelandang serang. Namun, kalau Hakimi bisa mencetak gol, mubah saja kok. Namun, tugas utamanya adalah menjadi bek sampai tingkat paling adiluhung.

Kurang lebih demikian saya mengamsalkan atau mencontohkannya. Saya misalnya, karena lama di bagian bahasa media massa, juga pernah menjadi reporter, dan editor, tulisan yang saya gemari adalah hal-hal yang berkelindan dengan itu. Itulah yang terjadi pada nasib enam puluhan tulisan yang pernah dijadikan headline atau artikel utama oleh administrator Kompasiana sejauh 12 tahun belakangan ini. Tema-tema media massa itu menjadi santapan utama saya. 

Karena itulah, ketika mulai bangkit usai 4 tahun vakum, tulisan "perdana" saya soal khatimah Koran Republika dan itu dijadikan artikel utama oleh Kompasiana. Demikian pula lima tulisan artikel utama di Desember 2022 yang baru saja kita tinggalkan yang nyaris semuanya memang soal media massa. Apakah tidak bisa menulis tema lain? Ya bisa. Sama seperti percontohan sepak bola tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun