Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

12 Tahun Masih Taruna, Ini 5 Pesona Kompasiana Bikin Kangen Penulisnya

26 Desember 2022   13:50 Diperbarui: 26 Desember 2022   13:53 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SAYA mulai menulis di Kompasiana pada Juni 2010. Kurang lebih 12 tahun yang lampau. Artikel pertama saya tentang Grameen Bank langsung diganjar headline alias artikel utama oleh admin Kompasiana. Nama-nama beken di awal Kompasiana seperti Pepih Nugraha dan Iskandar "Isjet" Zulkarnaen, juga Nurulloh lumayan intens berkomunikasi. Beberapa kali ikutan lomba menulis dan menang dong. Tapi yang tidak menangnya jelas lebih banyak.

Terakhir saya dapat hadiah dari Kompasiana itu tahun 2015 kalau tak salah. Saya juara II menulis soal Taman Mini Indonesia Indah. Hadiahnya laptop Lenovo, alhamdulillah. Usai itu, "keberuntungan" tanpaknya menjauhi saya. Tolong dong keberuntungan, dekati saya lagi.

Dari 12 tahun kebersamaan saya itu, belum jua satu kali pun ikut Kompasianival. Entahlah tahun depan. Saya empat tahun absen menulis. Seingat saya sejak 2018 saya bisa dibilang "tidak menulis" di Kompasiana. Barulah pertengahan Desember ini saya mulai aktif ngeblog lagi. Ya maklum saja "pengangguran berpenghasilan", hahahaha. Sampai dengan sekarang, peringkat pun masih "Taruna". Saya sedang mengejar dua ribuan poin supaya naik kelas jadi "Penjelajah". Masak 12 tahun masih Taruna aja, hehehe.

Saya juga tidak tahu kalau ditanya kenapa sudah selama itu, masih saja di Taruna. Ya setidaknya masuk Penjelajah-lah. Yang jelas, peringkat itu wajar saya terima karena ketidaktifan selama ini. Admin juga sudah punya hitungan yang jelas soal poin dan peringkat di dalam blog bersama ini. Yang pasti juga, ngeblog di Kompasiana ini bikin kangen. Selain bisa jumpa dengan kawan-kawan lama yang bisa dibilang generasi awal di sini, saya juga bisa ketemu dengan penulis lain. Meski tahun masuknya lebih anyar ketimbang saya, peringkat dan jumlah artikel mereka sungguh dahsyat.

Saya tanpa sungkan mem-follow beberapa teman baru ini. Saya mendapat banyak ilmu baru di sini. Interaksi yang dikembangkan juga baik. Buat saya Kompasiana ini punya banyak faktor sehingga penulis seperti saya kembali mau aktif menulis lagi. Saya sampai lupa tadinya kata kunci mau masuk ke dasbor Kompasiana ini. Saking lamanya tidak mengunggah tulisan di sini. Untungnya masih ketemu dan bisa. Doakan dan dukung saya ya bulan ini bisa kejar target jadi "Penjelajah" ya hahahaha.

Saya menduga Kompasiana ini punya 5 pesona 0yang bikin daya tarik. Daya tarik ini yang kemudian bisa bikin penulis yang sudah lama absen seperti saya, balik dan berusaha "merintis" lagi di sini. Meski konteksnya blog, ia bersaing dengan media arus utama yang diperkuat sejumlah reporter, editor, tenaga teknologi informasi, ahli SEO, dan sebagainya. Saya menilai ada 5 faktor yang bikin Kompasiana ini punya daya tarik dan pesona.

Kesatu, isunya bersaing dengan media massa arus utama

Setiap isu yang berkembang di media arus utama, kita juga bisa membacanya di Kompasiana.  Memang sebagian besar adalah opini yang dibuat Kompasianer. Namun, ini bagus dan memang dibutuhkan. Orang butuh opini sebagai ruang untuk mengeluarkan pikiran dan gagasan ke dalam bentuk tulisan.

Ada pula yang berbasis peristiwa yang sedang menjadi pembahasan banyak orang. Dengan sumber informasi yang melimpah di televisi, media sosial, dan lainnya, Kompasianer bisa memverifikasinya kemudian mendedahkan dalam sebuah tulisan baru yang segar. Kompasiana memang tidak bisa diperbandingkan sama dan sebangun dengan media massa daring yang arus utama yang saban hari produksi berita. Kompasiana punya kekhasan karena menjadi blog bersama.

Meski demikian, setakat ini, Kompasiana bersaing dalam isu dengan media massa arus utama. Apa yang tersaji di situs berita, tak lama sudah ada pembahasannya di Kompasiana. Tak melulu opini, reportase memikat khas reporter warga juga tersaji lengkap.

Kedua, reportase unik dan memikat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun