Sinergi Tokoh Agama
Lantaran perihal kesehatan reproduksi, keluarga berencana, dan perilaku seksual boleh dibilang “sensitif”, ada baiknya para Duta GenRe juga sowan kepada ulama di daerahnya. Bisa ke pengurus Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiah Indonesia, AL Irsyad, Persis, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), tarekat-tarekat, juga entitas keagamaan non-Islam.
Ini penting sebagai penguat bahwa apa yang dilakukan Duta GenRe itu juga dalam konteks kebaikan. Barangkali karena kurang memahami apa yang diperjuangkan atau disosialisasikan Duta GenRe, banyak yang menganggap ini bentuk kampanye seks bebas, penggunaan kondom untuk pasangan yang belum menikah tapi sudah berhubungan seks, dan sebagainya.
Dengan beranjangsana kepada tokoh agama setempat, para Duta GenRe bisa menambah wawasan keagamaan yang berkaitan dengan kampanye generasi berencana yang mereka lakukan. Insya Allah tidak ada pertentangan dengan agama, justru makin menguatkan. Akan ada sinergi.
Duta GenRe juga bisa meminta bantuan kepada para tokoh agama untuk diajak ikut serta jika ada acara demi memberikan penjelasan soal generasi berencana, kesehatan reproduksi, dan sebagainya. Dengan sinergitas ini, insya Allah kampanye Duta GenRe akan bisa diterima dengan baik.
Kreatif
Sebagai Duta GenRe, ada hal-hal baru yang mesti dilakukan ketika bertemu dengan audiens atau saat bercengkerama dengan objek yang akan diberikan advis. Jika sekadar penyampaian lisan, mungkin orang sudah teramat sering. Maka, kita membutuhkan instrumen lain agar penyampaian soal keluarga berencana ini menjadi enak dinikmati dan lancar ketika ruang dialog dibuka.
Buat saya pribadi, film “Sabtu Bersama Bapak” bisa dijadikan medium untuk bahan diskusi. Ya memang menunggu filmnya masuk kepingan CD sih, hehehe. Namun, yang ingin penulis sampaikan adalah, bentuk visual semacam itu menjadi penting. Apalagi filmnya masih gres banget. Lho, apa hubungannya film “Sabtu Bersama Bapak” dengan generasi berencana. Bergantung pada pemilihan topik atau dalam bahasa jurnalisme itu: angle.
Buat saya, Satya dan Cakra, anak pasangan Gunawan Garnida dan Itje, adalah bentuk dari sebuah keberhasilan keluarga kecil. Dengan dua anak, Gunawan dan Itje relatif bisa fokus dalam merencanakan masa depan mereka. Terlepas dari kaset-kaset yang direkam Gunawan sebelum ia meninggal, film ini tetap ada kaitan dengan keluarga kecil yang bahagia.
Apalagi, kesan bahwa setiap laki-laki perlu perencanaan matang sebelum menikah, kentara sekali. Dan itu, kita ambil sisi positifnya.
Menulis