Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Duta GenRe Cemerlang demi Masa Depan Generasi Gemilang

25 Juli 2016   21:01 Diperbarui: 25 Juli 2016   21:06 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sinergi Tokoh Agama

Lantaran perihal kesehatan reproduksi, keluarga berencana, dan perilaku seksual boleh dibilang “sensitif”, ada baiknya para Duta GenRe juga sowan kepada ulama di daerahnya. Bisa ke pengurus Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiah Indonesia, AL Irsyad, Persis, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), tarekat-tarekat, juga entitas keagamaan non-Islam.

Ini penting sebagai penguat bahwa apa yang dilakukan Duta GenRe itu juga dalam konteks kebaikan. Barangkali karena kurang memahami apa yang diperjuangkan atau disosialisasikan Duta GenRe, banyak yang menganggap ini bentuk kampanye seks bebas, penggunaan kondom untuk pasangan yang belum menikah tapi sudah berhubungan seks, dan sebagainya.

Dengan beranjangsana kepada tokoh agama setempat, para Duta GenRe bisa menambah wawasan keagamaan yang  berkaitan dengan kampanye generasi berencana yang mereka lakukan. Insya Allah tidak ada pertentangan dengan agama, justru makin menguatkan. Akan ada sinergi.

Duta GenRe juga bisa meminta bantuan kepada para tokoh agama untuk diajak ikut serta jika ada acara demi memberikan penjelasan soal generasi berencana, kesehatan reproduksi, dan sebagainya. Dengan sinergitas ini, insya Allah kampanye Duta GenRe akan bisa diterima dengan baik.

Kreatif

Sebagai Duta GenRe, ada hal-hal baru yang mesti dilakukan ketika bertemu dengan audiens atau saat bercengkerama dengan objek yang akan diberikan advis. Jika sekadar penyampaian lisan, mungkin orang sudah teramat sering. Maka, kita membutuhkan instrumen lain agar penyampaian soal keluarga berencana ini menjadi enak dinikmati dan lancar ketika ruang dialog dibuka.

Buat saya pribadi, film “Sabtu Bersama Bapak” bisa dijadikan medium untuk bahan diskusi. Ya memang menunggu filmnya masuk kepingan CD sih, hehehe. Namun, yang ingin penulis sampaikan adalah, bentuk visual semacam itu menjadi penting. Apalagi filmnya masih gres banget. Lho, apa hubungannya film “Sabtu Bersama Bapak” dengan generasi berencana. Bergantung pada pemilihan topik atau dalam bahasa jurnalisme itu: angle.

Buat saya, Satya dan Cakra, anak pasangan Gunawan Garnida dan Itje, adalah bentuk dari sebuah keberhasilan keluarga kecil. Dengan dua anak, Gunawan dan Itje relatif bisa fokus dalam merencanakan masa depan mereka. Terlepas dari kaset-kaset yang direkam Gunawan sebelum ia meninggal, film ini tetap ada kaitan dengan keluarga kecil yang bahagia.

Apalagi, kesan bahwa setiap laki-laki perlu perencanaan matang sebelum menikah, kentara sekali. Dan itu, kita ambil sisi positifnya.

Menulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun