Unit bank syariah yang hendak berdiri di suatu kawasan perdesaan, mesti melakukan beberapa hal agar niat muamalah sekaligus bisnis mereka di kawasan itu sukses.
Pertama, survei dan pemetaan potensi ekonomi kreatif
Survei potensi ekonomi kreatif ini menjadi penting karena inilah masa di mana ekonomi tak melulu berkenaan dengan industri besar. Kekuatan potensi daerah yang besar ini akan memunculkan pangsa pasar yang potensial. Dengan mengetahui kadar potensi setiap daerah, bank syariah yang didirikan itu akan berkembang dan proaktif. Tidak bakal sekadar menunggu calon nasabah datang.
Survei potensi ini bisa dilakukan dengan melihat basis potensi setiap daerah dan keunikannya. Apakah ada bibit-bibit peluang ekonomi yang bisa dikembangkan. Mungkin dari sisi kuliner, mungkin dari sisi kerajinan, mungkin dari sisi wisata lingkungan, boleh jadi dari kekayaan budaya, dan sebagainya.
Dengan mengetahui potensi ini, peluang bank syariah akan cepat maju, akan lebih tereksplorasi.
Kedua, mendefinisikan produk dengan mudah
Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah menyarankan agar bank syariah berusaha mengindonesiakan nama-nama Arab dalam program mereka. Saya melihat ini dari sisi yang positif. Memang benar bank syariah ini berbasis Islam dengan nama-nama yang semua berasal dari bahasa Arab. Memang ada penjelasan atau definisi dalam bahasa Indonesia.
Namun, memang akan lebih baik jika yang kemudian disosialisasikan kepada warga itu adalah produk dalam bahasa Indonesia. Murabahah itu apa, ijarah itu apa, dan sebagainya. Kekhasan bank syariah menurut hemat penulis bukan hanya dari sisi nama, tapi pada seberapa besar pemahaman masyarakat terhadap setiap produk. Dibikin bahasa yang ringkas kemudian didefinisikan disertai contoh kasus. Tentu hal itu akan menjadikan bank syariah lebih membumi.
Pengertian dan definisi ini, juga hemat penulis, sampai dengan sekarang, belum begitu akrab di telinga orang awam. Beda dengan istilah dalam hal keuangan yang sudah dahulu akrab, seperti over kredit, simpan pinjam, dan sejenisnya.
Ketiga, memberdayakan profesional lokal
Sisi bisnis yang kadang dilupakan korporasi adalah melibatkan tenaga lokal sebagai karyawan. Pada banyak kasus, sering ditemui orang lokal tidak diberikan peluang untuk bekerja di korporasi yang berdiri di daerahnya.