Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Darojat-Susi Bikin “Pesantren” Kikis Stigma Kampung dari Maksiat ke Sholih-sholihat

30 Januari 2016   08:41 Diperbarui: 30 Januari 2016   19:39 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya masih penasaran soal biaya yang dikeluarkan Susi saban bulan. Jika semuanya, katakankah hampir semuanya dicukupi sendiri, bagaimana dengan kepulan asap dapur keluarga kecil ini?

“Alhamdulillah rezeki ada aja kok, Bang. Kalau Al Faatih ini benar-benar amal saleh saja. Enggak bakalan kami patok biaya buat anak-anak. Kami cari sendiri untuk mencukupinya,” jawab Susi.

Saya masih hendak “mencecar” soal kebutuhan lembaga ini, Susi malah menawarkan saya makan seraya bergegas ke dalam.

“Makan ya, Bang. Abinya juga belum makan.”

Kalau yang ini, saya sungkan untuk menolak. Salam takzimku buat kalian berdua, Darojat dan Susi, serta si kecil Wafda, adik Al Faatih, yang insya Allah sudah tenang di Sana. Kerja ikhlas demi mengikis stigma maksiat ke anak-anak yang sholih dan sholihat.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun