Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Relawan - Pemuda

menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengalaman Perjalanan Peneltian Dua Desa Satu Kelurahan

18 Mei 2019   00:20 Diperbarui: 18 Mei 2019   01:03 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh icad, Senin‎, ‎17‎ ‎Desember‎ ‎2018 12.53

Mendengar jawaban bapak itu kami langsung putar arah sambil pamit. Kami berjan terus sampai menemukan pertigaan, di pertigaan itu kami berhenti sejenab, tetapi ada orang yang berteriak dari rumahnya, katanya "Jalannya itu sama-sama tembus di bawa dek didekat kantor desa, dengan menggunakan bahasa makassar. Tanpa berfikir panjang kami belok kiri sesuai dengan apa yang di katakan dengan bapak tadik di pertanyaan kami.

Kami berjalan terus dan di jalan sempat kami terpisah, karena Ahmar terlalu cepat mengendarai motor, di jalan sempat saya belok kiri, sementara Ahmar lurus, tetapi tidak jahu kami jalan, kami langsung memutar arah karena saya dengan Zaenal sudah mengingat, bahwa jalan ini, jalan yang menuju ke rumahnya Bung Aldi rimba, di tengah-tengah perjalanan kami kebasahan karena hujan, kami terus berjalan samapai saya melihat Ahmar dan Icad sementara hujan semakin deras, kami menyempatkan tinggal di rumah-rumah kecil untuk berteduh samapai hujannya redah. Ketika hujannya sudah redah kami melanjutkan perjalan menuju kantor Desa Labbo dengan tujuan mewawancarai kepalah desanya tentang hutan desa yang ada di labbo yang luasnya sekitar 342 ha. Tetapi di kantor desa tidak ada orang dan kami melanjutkan lagi perjalanan menuju rumah pak desa labbo. Sesampai di rumah pak desa, pak desanya pung tidak ada di rumah cuman ada KKN UNHAS yang sedang berposko di rumah pak desa.

Penulis: Adi Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun