Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untungnya Aku Punya Iman

20 September 2024   15:58 Diperbarui: 20 September 2024   16:06 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberuntungan ketiga, karena dengan iman, kita datang kepada Yesus untuk dipulihkan dan diselamatkan. Untuk bisa datang kepada Yesus, maka harus ada yang ditanggalkan. Dalam konteks ini, Bartimeus menanggalkan jubahnya (himation) yang bisa diartikan jubah atau juga tempat tidurnya. Pada waktu orang memberitahukan kepada Bartimeus bahwa Yesus memanggilnya, maka ia pun menanggalkan jubahnya. Bartimeus dipenuhi dengan sukacita karena ia meyakini bahwa sebentar lagi akan ada perubahan penting dalam dirinya. Keyakinan seperti yang dimiliki Bartimeus dalam hal ini disebut sebagai iman. Iman telah membuatnya melangkah datang kepada Yesus, iman telah membuatnya melakukan sesuatu yang dramatikal, yaitu menanggalkan jubahnya. Ia sengaja menanggalkan jubah tersebut agar ia lebih leluasa datang menemui Yesus. Meskipun jubah luar pada umumnya merupakan pakaian yang melindungi seseorang dari cuaca yang dingin, namun apalah arti sebuah jubah bagi Bartimeus dibandingkan kesembuhan yang akan diterimanya dari Yesus.

Ini merupakan gambaran yang sangat indah bagi seorang berdosa yang memutuskan untuk datang kepada Yesus. Ia harus rela menanggalkan jubah yang selama ini ia kenakan, yaitu jubah dosa yang telah membutakan mata rohaninya. Untuk mendapatkan kemurahan hati Allah, ia harus bersedia meninggalkan kehidupan lamanya.

Rasul Paulus berkata, "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus." (Flp 3:7). Pertemuan dengan Yesus akan mengubah hidup serta cara pandang kita. Apa yang dahulu kita anggap menguntungkan dan sangat berarti, kini kita anggap rugi ketika mengenal-Nya. Sesungguhnya pengenalan akan Yesus tidak dapat dibandingkan dengan apa pun yang dapat kita raih di dunia ini. Karena itu tanggalkanlah jubah yang selama ini kita kenakan, jubah yang telah merintangi kita untuk datang kepada Yesus, jubah yang membutakan mata rohani kita sehingga kita tidak bisa melihat Sang Kebenaran itu. Bartimeus mengajar kita untuk rela melepaskan apa yang selama ini kita anggap penting, yang membuat kita merasa nyaman, namun yang menghalangi kita untuk mengenal Yesus. Percayalah, ketika kita datang kepada-Nya maka kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih baik. Memiliki Yesus berarti memiliki segalanya. Tuhan Yesus memberkati.

Akhirnya, Bartimeus mendapatkan pemulihan karena disembuhkan dari kebutaannya. Bahkan tidak hanya kesembuhan dari kebutaan, tapi dia juga mengalami kesembuhan dari penyakit dosa karena akhirnya dia diselamatkan. Seperti yang dikemukakan Yesus dalam ayat 52, "imanmu telah menyelamatkan engkau!".

Yesus telah memanggil kita untuk datang kepada-Nya. Jangan keraskan hatimu, jangan gengsi dan jangan sungkan untuk menanggalkan perilakumu yang identik dengan dosa. Mari dengan dengan rela hati datang kepada-Nya. supaya kita memperoleh pemulihan dan pengmpunan. Seperti yang juga termaktub dalam Kidung Jemaat No. 353, "Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil":

1. Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, memanggil aku dan kau.
Lihatlah Dia prihatin menunggu aku dan kau.

Reff:

"Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!" Sungguh
lembut Tuhan Yesus memanggil, "Kau yang sesat, marilah!"

2. Janganlah ragu, Tuhanmu mengajak, mengajak aku dan kau;
Janganlah enggan menerima kasihNya terhadap aku dan kau.

Reff:

"Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!" Sungguh
lembut Tuhan Yesus memanggil, "Kau yang sesat, marilah!"

3. Waktu serta kesempatan berlalu yang dib'ri aku dan kau;
nanti gelap kematian membayang mengancam aku dan kau.

Reff:

"Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!" Sungguh
lembut Tuhan Yesus memanggil, "Kau yang sesat, marilah!"

4. Yesus berjanji memb'rikan kasihNya kepada aku dan kau.
Ia mengampuni orang berdosa seperti aku dan kau.

Reff:

"Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!" Sungguh
lembut Tuhan Yesus memanggil, "Kau yang sesat, marilah!"

Dengan demikian, kita dapat belajar tentang keberuntungan yang kita miliki karena Tuhan menganugerahkan iman kepada kita. AP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun