Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penulis "Benalu"

19 Juli 2024   20:44 Diperbarui: 19 Juli 2024   21:00 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Modus dari penulis benalu adalah memanfaatkan tugas-tugas mahasiswa pada mata kuliah yang diampu. Oleh karena merasa sebagai dosen pengampu (padahal tidak ada sumbangsih idenya) tetapi dengan kengototannya memaksa mahasiswa supaya mencatutkan namanya dalam artikel. 

Selanjutnya penulis benalu juga seringkali memanfaatkan dosen-dosen junior yang giat melakukan penelitian dan melakukan publikasi hasil penelitian pada jurnal. 

Mereka secara arogan dan otoritatif memaksakan kehendak dan keinginan mereka supaya setiap dosen junior dapat mencatutkan nama mereka dalam laporan hasil penelitian yang akan disubmit ke jurnal.

Itulah sebabnya, bukan sebuah kekeliruan untuk menyebut mereka sebagai penulis benalu. Oleh karena mereka berperilaku layaknya benalu yang menumpang pada hasil penelitian orang lain. Tidak masalah orang lain merasa rugi asalkan mereka mendapatkan keuntungan dan karir mereka sebagai dosen yang selalu melaksanakan tridarma perguruan tinggi tetaplah tampak pada laporan Beban Kerja Dosen yang dilaporkan di akhir setiap semester.

Sumber Gambar: https://id.pinterest.com/Sash H
Sumber Gambar: https://id.pinterest.com/Sash H
Bagaimana proses terciptanya penulis benalu? Penulis benalu tercipta secara alamiah dan ada tiga faktor utama yang melatarbelakanginya. Sebelum menjelaskan ketiga faktor utama tersebut, perlu untuk diketahui bahwa setiap dosen memiliki kewajiban untuk menjalankan tridarma setiap semester. 

Kegiatan tridarma itu mencakup pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Khususnya darma kedua dan ketiga seringkali membuat banyak dosen kewalahan dan tidak sedikit yang kemudian bermetamorfosis menjadi penulis benalu demi terpenuhinya darma kedua dan ketiga.

Faktor pertama yang membuat terciptanya penulis benalu adalah banyak dosen yang masih memelihara paradigma lama dan gaya yang lama. Faktor ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan pada banyak dosen yang berkecimpung dalam pendidikan keagamaan. 

Paradigma lama yang dimaksud adalah dosen-dosen dalam lingkup pendidikan keagamaan sejak dulu lebih memprioritaskan darma pertama yakni pengajaran. Oleh karena mungkin dalam konsep mereka dosen ya tugasnya hanya mengajar. Tanpa mereka sadari adanya dua tugas yang lain yang sama pentingnya dengan darma pertama.

Faktor kedua adalah kurangnya pemahaman tentang menulis dan meneliti. Ini merupakan problem serius. Karena tidak sedikit dosen yang tidak bisa menulis bahkan tidak bisa meneliti, padahal sudah Doktor atau Master. 

Mengapa bisa terjadi demikian? Bisa jadi karena saat studi, tidak mengikutinya dengan proses yang benar atau cukup mengikuti kuliah singkat. Maksudnya, tidak lama setelah mendaftar, sekonyong-konyong langsung wisuda dengan tesis dan disertasi yang juga dibuatkan oleh biro jasa. 

Apabila ini terjadi maka tidaklah mengherankan apabila banyak dosen yang tidak mengerti menulis atau pun meneliti. Sehingga tidak mengherankan apabila melahirkan penulis-penulis berwatak benalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun