Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maka Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain

13 Desember 2022   21:22 Diperbarui: 13 Desember 2022   21:52 13477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Natal tahun 2022 dilaksanakan oleh gereja dalam situasi dunia yang tidak begitu menggembirakan. Akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat banyak masalah yang muncul. Mulai dari masalah kesehatan, ekonomi, hingga masalah spiritual. Sekalipun dapat dikatakan bahwa Covid-19 bukan lagi pandemi, melainkan sudah masuk kategori endemi. 

Namun setiap mereka yang pernah terinfeksi Covid-19 dapat mengalami gejala jangka panjang atau yang biasa disebut post-acute Covid-19 syndrome. Di mana gejala (long-haul Covid-19) itu seperti: tubuh kelelahan, sesak nafas, batuk, anosmia atau indera penciuman dan perasa yang tidak peka, nyeri pada sendi, otot, dan dada, sakit kepala, jantung berdebar, kesulitan berkonsentrasi, sulit tidur, dan munculnya ruam.

Sekalipun telah sembuh dari Covid-19, kita tetap tidak boleh mengabaikan risiko terjadinya efek jangka panjang, seperti perkembangan jaringan parut pada organ paru-paru atau disebut juga fibrosis paru. 

Tentunya, hal ini akan mengakibatkan paru-paru tidak bisa berfungsi dengan baik. Fibrosis yang terjadi setelah Covid-19 diartikan sebagai kerusakan paru-paru yang tidak dapat disembuhkan dan bisa berdampak pada munculnya berbagai gejala, termasuk batuk dan sesak napas. Bahkan, tidak jarang pengidap akan membutuhkan bantuan oksigen. 

Hari ini, ada ribuan mantan penderita Covid-19 yang dilaporkan kembali ke Rumah Sakit untuk memeriksa apakah paru-paru mereka telah mengalami kerusakan yang parah ataukah masih baik.

Kemudian masalah ekonomi, di mana pasca-pandemi membuat banyak negara di dunia mengalami resesi bahkan kebangkrutan. Harga barang dan kebutuhan pokok terus naik (karena inflasi), banyak karyawan yang di-PHK, sulitnya mencari pekerjaan, hingga membuat tingkat kriminalitas semakin meningkat. Bahkan ahli ekonomi dunia telah memprediksi bahwa tahun 2023, dunia ini digambarkan dalam kondisi yang "gelap gulita". Apabila kedua masalah di atas tidak dapat diatasi dengan baik, maka pasti akan berdampak kepada kehidupan spiritualitas kita. Bukannya membuat kita semakin dekat kepada Tuhan, malahan justru akan membuat kita semakin jauh dari Tuhan, putus asa, hingga menyerah dalam ketidakberdayaan.

Dalam situasi seperti ini, Tuhan menyapa kita melalui tema Natal yang ditetapkan oleh PGI, "Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain" (Mat. 2:12). Ungkapan ini merupakan respons orang Majus terhadap perintah dan petunjuk yang Allah berikan kepada mereka dalam mimpi. "Peringatan" (khrematizo) kerapkali digunakan untuk menunjukkan ucapan ilahi atau sebuah wahyu, seperti yang juga sering muncul dalam bagian lain di Injil Matius. Di mana perintah Ilahi ini diberikan melalui mimpi (bdk. 1:20).

Ungkapan khrematizo berarti "menangani suatu masalah". Ungkapan ini memiliki pengertian dalam konteks politik dan ekonomi. Ini juga bisa berarti "aktif atau tampil sebagai ini atau itu," misalnya, sebagai penguasa. Dalam LXX itu sesuai dengan bahasa Ibrani untuk "berbicara" dalam Yeremia 26:2, atau "menyatakan wahyu" dalam 29:23; 30:2. Dalam PB kata kerjanya menunjukkan instruksi ilahi melalui wahyu. Perintah tersirat dalam Matius 2:12, 22; Kisah Para Rasul 10:22. Musa diberitahu bagaimana membuat tabernakel dalam Ibrani 8:5. Nuh menerima instruksi tentang hal-hal yang tak terlihat, dan menerima ini sebagai peringatan, dalam Ibrani 11:7. Penyampaian sederhana adalah inti dari Lukas 2:26. Musa memberikan instruksi (di bumi) dalam Ibr. 12:25, tetapi penekanan di sini terletak pada instruksi yang lebih besar yang datang bersama Yesus dari surga. Dalam Kisah Para Rasul 11:26 para murid muncul untuk pertama kalinya sebagai orang Kristen (yaitu, disebut demikian), dan dalam Rom. 7:3 isteri yang hidup dengan orang lain selama suaminya masih hidup, di depan umum dianggap sebagai pezinah.

Ketika Allah memberikan instruksi atau wahyu kepada orang Majus supaya tidak kembali kepada Herodes, ternyata direspons oleh mereka dengan pulang ke negerinya melalui jalan lain. Hal itu menunjukkan bahwa orang-orang Majus ini taat dan tunduk kepada perintah Allah. Sekalipun mereka bukan orang Yahudi (umat Allah), namun mereka justru memperlihatkan sikap yang taat kepada setiap petunjuk, instruksi dan wahyu yang diberikan Tuhan kepada mereka. Bahkan ketaatan orang Majus ini sudah diperlihatkan dalam ayat-ayat sebelumnya ketika mereka begitu antusias memperhatikan petunjuk bintang di langit dan mengikuti bintang itu hingga menemukan bayi Yesus. Tidak hanya itu, ketaatan orang Majus ini juga melahirkan penyembahan yang benar kepada sang Juruselamat. (bdk. ay. 2, 11).

Ungkapan "menyembah" dalam ayat 11 berasal dari kata "proskuneo" yang menyatakan makna "tersungkur di hadapan" atau "bersujud di hadapan." Artinya, ketika orang Majus menjumpai bayi Yesus, mereka sujud menyembah sebagai bentuk penghormatan kepada bayi Yesus. Karena pasti mereka tahu bahwa bayi ini bukanlah sosok yang biasa, melainkan sosok raja yang diurapi (Mesias). Orang-orang Majus tersebut sudah tahu bahwa orang-orang Yahudi sedang berada dalam penjajahan bangsa Romawi. Sehingga ketika mereka menyebut Yesus sebagai "raja orang Yahudi", sebenarnya mereka sedang memaksudkan bahwa Yesus adalah utusan yang diurapi (Mesias) yang akan mengepalai Israel. Ungkapan ini secara implisit menunjukkan bahwa Yesuslah yang akan membebaskan Israel. Tentu "membebaskan" di sini belum mereka pahami dalam arti "pembebasan secara rohani".

Lalu bagaimana memaknai tema "maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan ini"?

  • Orang Majus pulang ke negerinya melalui jalan yang dikehendaki oleh Tuhan 

Mengapa disebut jalan yang dikehendaki Tuhan? Oleh karena setelah diperingatkan dalam mimpi supaya tidak kembali kepada Herodes, maka orang Majus itu pulang ke negerinya melalui jalan lain. Keputusan orang Majus untuk pulang ke negerinya melalui jalan lain bukan tanpa resiko. Jalan lain ini adalah jalan yang penuh dengan rintangan, jaraknya lebih jauh, ada banyak bahaya yang akan mereka temui di jalan. Seperti yang dikatakan dalam Matius 7:14 bahwa, "karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya". Artinya, jalan yang dikehendaki oleh Tuhan adalah jalan penuh dengan pergumulan, penuh dengan tantangan, penuh air mata, dan perlu proses (tidak ada yang instan).

Sekalipun demikian, justru jalan inilah yang akan menuntun kita kepada hidup dan kepada kebenaran. Jalan inilah yang telah dipilih oleh orang Majus. Jalan lain bukanlah jalan alternatif (jalan pintas), karena jalan yang dikehendaki oleh Tuhan bukan jalan yang serba instan. Karena kesetiaan dan ketaatan hanya dapat diuji melalui tantangan dan persoalan hidup. Orang Majus tidak ingin memilih jalan yang lebar atau jalan yang nyaman, karena mereka tahu bahwa bukan itu yang dikehendaki oleh Tuhan.

Dengan demikian, jalan lain yang mereka lalui pulang dapat menyatakan kepada kita bahwa Allah berdaulat dan berkuasa memelihara setiap rencana dan kehenda-Nya dalam konteks keselamatan manusia. Oleh karena jika orang Majus tidak melalui jalan lain itu, maka bisa saja rencana jahat Herodes kepada bayi Yesus dapat terjadi.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita rela berjalan di jalan yang dikehendaki oleh Tuhan? Ataukah kita justru lebih memilih jalan yang lebar, yang nyaman, yang justru menghantar kita kepada kebinasaan. Mari kita belajar kepada orang Majus yang lebih memilih jalan yang lain, jalan yang sulit, jalan yang penuh tantangan, tetapi menuntun mereka kepada hidup. Jangan pernah takut melalui jalan lain, atau jalan yang penuh dengan pergumulan atau air mata. Karena justru jalan itulah yang dikehendaki oleh Tuhan untuk kita jalani, supaya hidup kita dapat tiba dengan selamat di negeri yang kekal.

Mungkin saja "jalan lain" yang dimaksud di sini dapat diibaratkan "lembah kekelaman" (TB) atau "lembah yang gelap" (BIMK), akan tetapi marilah kita berkata seperti Daud, "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku" (Maz. 23: 4). Sekalipun kondisi dunia sedang dalam keadaan yang memprihatinkan; sekalipun banyak yang memprediksi tahun 2023 dipenuhi dengan kegelapan; sekalipun ekonomi sulit; sekalipun tubuh jasmani sedang lemah; yakinlah bahwa ketika kita menjalaninya bersama Tuhan, maka kita pasti bisa melewatinya. 

 

  • Jalan orang Majus bertentangan dengan jalan Herodes

Setelah orang Majus mendapat instruksi dalam mimpi supaya tidak kembali kepada Herodes, maka mereka memilih untuk melalui jalan yang lain. Artinya mereka tidak menuruti kehendak dan keinginan dari Herodes. Ini menunjukkan bahwa jalan yang mereka pilih berbeda atau bahkan bertentangan dengan jalan Herodes. Bahkan sejak awal Matius menarasikan bahwa jalan orang Majus dan Herodes sudah berbeda dan bertentangan. Orang Majus mencari bayi Yesus memang untuk menyembah dan memberikan persembahan, sedangkan tujuan Herodes mencari bayi Yesus adalah untuk membunuhnya.

Mengapa Herodes berkeinginan untuk membunuh bayi Yesus? Jawabannya karena Herodes merasa bahwa kelahiran Yesus menjadi ancaman baginya. Karena orang Majus menyampaikan kepadanya bahwa yang lahir ini adalah raja, maka Herodes pun ketakutan dan kuatir. Tentunya hal ini juga menjadi peringatan bagi gereja Tuhan. Oleh karena dalam gereja biasanya dua jalan ini seringkali kita jumpai. Pertanyaannya, di manakah posisi kita? Apakah kita sama dengan jalan orang Majus? Atau jangan-jangan kita masih berada di jalan Herodes?

Jalan Herodes adalah jalan yang menolak kelahiran sang Juruselamat. Jalan yang membawa kita kepada sikap yang bertolak belakang dengan kehendak Tuhan. Jangan sampai kita berada di jalan Herodes. Karena jalan Herodes adalah jalan yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Mari menjalani jalan orang Majus, di mana setelah perjumpaan dengan Yesus mereka pulang ke negerinya melalui jalan lain (berbeda dari Herodes). Artinya, memiliki kehidupan yang berbeda dari sebelumnya; hidup yang telah berubah dan bertobat; hidup dengan standar dan cara yang baru bersama dengan Kristus.  Natal harusnya dapat membawa perubahan bagi kehidupan kita!

  • Jalan lain di sini adalah jalan untuk memberitakan berita natal

Pulang melalui jalan lain menjadi sebuah jaminan bagi orang Majus untuk tiba di negerinya dengan selamat. Mengapa bisa dipastikan demikian? Karena itulah jalan yang dikehendaki oleh Tuhan. Sekalipun di jalan itu mereka akan diperhadapkan dengan banyak tantangan, banyak kesulitan, namun justru di jalan yang sulit itulah Tuhan akan menolong dan menyertai. Sehingga mereka dapat tiba di negerinya dengan selamat.

Orang Majus berasal dari Timur, umumnya disepakati oleh para penafsir adalah negara Babel atau Media-Persia, yang hari ini dkenal dengan sebutan Irak.  Ketika mereka sampai ke negeri mereka, maka pasti mereka akan memberitakan berita kelahiran sang Mesias kepada orang-orang di negerinya. Bahkan akibat orang Majus pulang melalui jalan lain, maka berita natal itu dapat bergema  sampai hari ini, sehingga kita pun dapat mendengarnya. Hal ini menunjukkan bahwa jalan lain  yang ditempuh oleh orang Majus adalah jalan untuk memberitakan berita natal kepada sesama.

Dengan demikian, kita yang telah mendengarkan berita natal itu, mari kitapun pergi memberitakannya kepada segala makhluk. Supaya setiap mereka yang mendengar dapat percaya dan diselamatkan. Jadi mari kita memaknai natal sebagai momentum untuk memberitakan Injil, memberitakan kabar keselamatan, karena sang juruselamat telah lahir bagi kita. AP.

 

    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun