Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Doa adalah Nafas Hidup Orang Kristen

24 Juli 2022   16:31 Diperbarui: 24 Juli 2022   16:50 12363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: kibrispdr.org

Ketika Dia sedang berdoa, mereka bertanya, Tuhan, ajarlah kami berdoa. Perhatikanlah, talenta dan karunia yang dimiliki orang lain seharusnya membangkitkan hati kita untuk bersungguh-sungguh mendambakan talenta atau karunia itu juga. 

Semangat yang dimiliki orang lain itu haruslah menjadi pemicu bagi kita untuk meniru secara kudus apa yang ia lakukan: mengapa kita tidak berbuat seperti orang itu juga? Amatilah, murid-murid itu datang kepada-Nya dengan permintaan ini, ketika Dia selesai berdoa. Mereka tidak ingin mengganggu-Nya ketika Dia sedang berdoa, sekalipun dengan permohonan yang baik ini. 

Segala sesuatu itu indah pada waktunya. Salah satu murid-Nya, berkata, Tuhan ajarlah kami. Perhatikanlah, walaupun Kristus suka mengajar, namun untuk hal yang satu ini Dia lebih suka diminta, dan murid-murid-Nya harus mendatangi-Nya untuk memperoleh petunjuk.

Berdasarkan hal ini, kita dapat mengerti bahwa setiap orang Kristen perlu untuk belajar berdoa. Bukan hanya supaya setiap kata dan kalimat yang dikemukakan terucapkan dengan baik dan logis, namun hal yang paling penting doa yang disampaikan adalah doa yang mempermuliakan Tuhan. Itulah sebabnya, ketika kita berdoa marilah berdoa dengan ungkapan dan kata-kata yang benar.

Hal ini diibaratkan dengan seorang anak yang meminta sesuatu kepada ayahnya. Sekalipun anak tersebut memiliki relasi yang erat dan pastinya dikasihi oleh sang ayah, namun tidak kemudian sang anak dapat berbicara sesuka hatinya kepada sang ayah. 

Tentunya, sang anak harus dapat memperhatikan setiap kata dan diksi yang diucapkan kepada ayahnya. Supaya penghormatannya kepada sang ayah tetap terefleksi dari setiap ucapannya.

 Demikian pula halnya dengan doa dan berdoa. Sekalipun kita telah memiliki relasi dengan Allah, bahkan Yesus mengajarkan kita untuk menyebutnya "Bapa", namun kita harus tetap memperhatikan setiap perkataan yang disampaikan kepada-Nya dalam doa.

  • Yesus Memberikan Petunjuk bagaimana berdoa yang benar (ay. 2-4)

Pastilah mereka belum melupakan Khotbah di Bukit itu, namun mereka perlu diberi petunjuk-petunjuk yang lebih jauh dan lebih lengkap lagi. Tetapi, menurut Dia, sekarang belumlah waktunya untuk memberikannya kepada mereka. 

Ketika Roh dicurahkan ke atas mereka dari tempat tinggi, mereka akan sadar bahwa semua permintaan mereka sudah termuat dalam kata-kata yang sedikit ini, dan mereka akan mampu, dengan kata-kata mereka sendiri, untuk merincikan dan mengembangkannya. 

Dalam Injil Matius, Dia memerintahkan mereka untuk berdoa demikian, sedangkan di sini, Apabila kamu berdoa, katakanlah. Semua ini mengartikan bahwa doa Bapa kami dimaksudkan untuk digunakan baik sebagai suatu bentuk doa maupun sebagai sebuah petunjuk.

Apabila memperhatikan isi dari Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus dalam versi Lukas, menunjukkan kepada kita muatan teologis yang sangat kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun