Sementara bagian perut menggembung dan mengeras karena air seni yang menumpuk selama satu minggu di dalam perut tepatnya di kantong air seni. Dengan peralatan, dokter mengeluarkan air seni ayah kami dan perutnya kembali normal.
Sambil kami bawa dalam doa, saudara yang ada dikampung, terus memberi buah yang manis dan temulawak kepada ayah kami. Akhirnya, mujiazat Tuhan pun terjadi. Ayah kami perlahan-lahan sudah mulai bisa berbicara dan mengenal kami anak-anaknya satu persatu. Akhirnya, tiap hari kami mendokan dan memberi semangat kepada ayah kami supaya, ayah kami benar-benar pulih.
Puji Tuhan, sudah lebih dari dua tahun  ayah kami benar-benar pulih dan sembuh total. Semua kondisi tubuh ayahku telah dipulihkan Tuhan. Bahkan ayahku sudah tidak betah lagi di rumah beristirahat, ayahku selalu pergi ke ladang beraktifitas dan ayahku mengatakan bahwa dirinya harus tetap pergi ke ladang supaya tetap sehat.
Namun, kami anak-anaknya tetap memberikan masukan kepada ayah kami supaya jangan terlalu dipaksakan. Ke ladang sekedarnya saja supaya tetap bisa berkeringat.
Tuhan Yesus benar-benar Allah yang hidup yang telah memberikan keselamatan dan kesembuhan yang sempurna kepada ayah saya. Ditengah-tengah keadaan yang sekarang di mana wabah virus  masih merajalela,  Dia tidak mempermalukan ataupun mengecewakan.
Sekarang, kami semua anak-anak dari orangtuaku bisa teratwa ria, penuh kebahagiaan dan sukacita kalau berkomunikasi lewat telefon dengan ayah kami.
Kami semua bangga punya ayah dan ibu yang luar biasa, terlebih kami bangga dan mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang telah menyembuhkan dan memulihkan secara sempurna tubuh ayahku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H