Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

2 Respon Anak Tuhan Menghadapi Pencobaan: Belajar dari Ayub

23 Juni 2022   09:02 Diperbarui: 23 Juni 2022   09:22 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namun, ia tidak menjadikan usahnya dan kerja kerasnya menjadi alasan untuk menyalahkan Tuhan dan bersungut-sungut.  Ayub menyadari semua yang dimikinya adalah pemberian Tuhan sehingga ketika Tuhan pun mengijinkan si Iblis untuk mengambilnya, Ayub tetap peecaya, menyembah dan memuji Tuhan. Demikian pula kita harus menyadari bahwa segala apa yang kita meliliki adalah pemberian dan anugerah dari Tuhan. 

Kalaupun sekarang Tuhan mengijinkan berbagi goncangan terjadi karena dampak Covid-19 ini, di mana mungkin ada yang kehilangan pekerjaan, usaha menurun, bisnis lagi drop, tetaplah mengucap syukur, memuji dan  membesarkan nama Tuhan. Karena kalaupun kita bisa bertahan hidup sampai sekarang ini ditengah-tengah situasi yang sulit ini, itu pun karena anugerah dan pemberian dari Tuhan. Tuhan masih mengasihi dan memberi rahmat-Nya bagi kita.  

Jadi, mengingat betapa beratnya penderitaan yang dialami oleh Ayub, maka tidak salah kalau penulis kitab Yakobus menjadikan tokoh Ayub sebagai teladan dalam penderitaan, supaya sebagai anak Tuhan kita belajar dari Ayub sehingga memiliki respon yang benar saat menghadapi penderitaan.  Jadi, kesimpulan saya: respon anak Tuhan dalam menghadapi penderitaan atau pencobaan yang berat adalah jangan menyalahkan Tuhan, jangan menyalahkan orang di sekitar kita, sebaliknya tetaplah berdoa, memuji Tuhan, menyembah Tuhan dan setia beribadah kepada-Nya. Sadarilah bahwa segala sesuatu yang ada dalam hidup kita adalah pemberian dan anugerah Tuhan. 

Jadi kalau kita ada sampai sekarang ini, itu semua karena kebaikan dan kebesaran Tuhan Yesus dalam hidup kita. Ingat ada sebuah lagu pujian berkata: "Ku ada sebagai mana ku ada, berdiri menghadap tahtamu Bapa, semua karena anugerah-Mu melimpah bagi ku. Besar anugerah-Mu, melimpah kasih-Mu..." Ingat, sebagai anak Tuhan, jika kita memiliki respon yang benar seperti Ayub, maka tepat pada waktunya, Tuhan akan memulihkan semua keaadan kita bahkan berkat yang kita terima akan lebih baik, lebih besar dari apa yang pernah kita terima sebelumnya dari Tuhan. Pelayanan kita akan dipulihkan, usaha, bisinis, perekonomian dan pekerjaan kita akan dipulihkan secara luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun