Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orangtua adalah Guru bagi Anak: Bagaimana Cara Mengajarnya?

12 Mei 2022   14:57 Diperbarui: 12 Mei 2022   15:31 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketiga, mengajar dengan berbagai media dan metode yang kreatif. Musa menyampaikan bagi orangtua bangsa Israel bahwa hukum Tuhan yang mereka terima harus diajarkan kepada anak-anak pada saat duduk, berdiri, bahkan bisa dituliskan dalam dingding rumah mereka.

Tujuannya supaya hukum Tuhan yang mereka pelajari dapat melekat dalam ingatan anak dan bertahan lama. Demikian jugalah pada masa sekarang, bagi pasangan yang sudah menikah, sebagai guru bagi anaknya, mereka harus mengajarkan hukum Tuhan dengan berbagai media dan metode yang bervariasi. 

Sebagai guru, orangtua juga bisa mengajarkan hukum Tuhan dengan menggunkan ilustrasi atau alat peraga. Dalam mengembangkan kemampuanya mengajar, orangtua bisa belajar dari buku, media sosial seperti Youtobe, dll. Di jaman yang modern ini, sudah banyak media internet yang bisa menjadi sumber informasi tentang cara mendidik anak yang kreatif. 

Selain, mengajar dengan menggunakan media dan metode, gaya bahasa dan penggunaan kalimat harus disesuaikan oleh orangtua. Supaya anak lebih mudah menangkap dan mengerti pengajaran yang disampaikan oleh orangtuanya.

Sahabat Pembaca, berdasarkan cara di atas maka peran orangtua sebagai guru bisa berhasil dalam membawa dan menuntun anak untuk mengenal Tuhan dan melakukan kebenaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. 

Ingat, jika anak sejak dini diajar untuk mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya maka kelak ketika anak berprestasi dan berhasil maka anak tersebut akan hidup mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan serta memuliakan Tuhan. Ingat! Anak anda tanggungjawab anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun