Mohon tunggu...
Adi Ankafia
Adi Ankafia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelancer

Euphemia Puspa Tanaya Jasmine

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Aruna Dan Lidahnya, Duo Jingga, dan Potensi Perlindungan Indikasi Geografis Lorjuk Pamekasan

13 Oktober 2018   11:07 Diperbarui: 1 November 2018   23:53 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" tidak ada affair yang 100 persen rahasia."___Nadezhda

Alur Cerita Dan Penokohan

Film Aruna Dan Lidahnya yang dimasak oleh kolaborasi sutradara Edwin dan penulis naskah Titien Wattimena ini dihidangkan dalam porsi yang tepat. Tidak 100 persen menghadirkan rasa sempurna, namun cukup memenuhi --setidaknya- ekspektasi saya. Film bertema kuliner ini menggunakan pendekatan semi dokumenter, diperkaya konflik dan dialog yang dekat dengan realita keseharian, (terkesan) remeh temeh namun sekaligus memiliki kedalaman makna yang dapat memperkaya pengalaman hidup, khususnya bagi kaum urban perkotaan.

Film ini berpusat pada tokoh bernama Aruna Padmarani Rai (Diperankan oleh Dian Sastrowardoyo), perempuan lajang berusia 35 tahun yang berprofesi sebagai Ahli Wabah (Epidemologist). Aruna mempunyai sahabat bernama Johannes Bonafide Natalegawa a.k.a. Bono (diperankan oleh Nicholas Saputra), chef terkenal yang memiliki restoran elite di ibu kota, dan Nadezhda Azhari (diperankan oleh Hannah Al Rashid), kolumnis dan/atau kritikus kuliner pada majalah kenamaan nasional maupun internasional. 

Mereka bertiga menggandrungi makanan tidak sebatas pada kegunaannya sebagai penawar rasa lapar, akan tetapi makanan sebagai karya seni agung bersama filosofi-filosofi terkandung, pengaruh terhadap psikologi penikmatnya (dan pembuatnya), politik yang mewarnai, sejarah, asal-usul, komposisi yang menyusun (Ingredients), cara pembuatan, hingga keunikan, disamping cita rasa.

Aruna bekerja pada sebuah konsultan Non-Government Organization bernama One World. Makanan favoritnya adalah nasi goreng. Khususnya, nasi goreng bikinan Mbok Sawal, pengasuh sekaligus juru masak di rumah pada masa kanak-kanaknya. Kegilaan dan kecanduannya pada nasi goreng Mbok Sawal melahirkan semacam obsesi untuk menemukan kembali (resep) nasi goreng dengan cita rasa yang persis sejak Mbok Sawal sudah tidak tinggal lagi bersama keluarga Aruna. Pun, Aruna selalu merasa gagal saat mencoba memasak dengan tangannya sendiri. Bahkan, buatan Bono masih dianggap belum bisa menyamai level Mbok Sawal. Aruna selalu merasa ada yang kurang dan/atau terkadang merasa ada yang tidak beres dengan lidahnya, dalam arti sebagai indera pengecap atau perasa.

Suatu ketika ditengah merebaknya isu flu unggas yang konon mulai menjangkiti manusia, Aruna diminta oleh atasannya, Burhan (diperankan oleh Deddy Mahendra Desta) untuk melakukan investigasi ke beberapa kota yang terindikasi wabah flu unggas. Proyek investigasi ini diprakarsai oleh perempuan tangguh bernama Priya (diperankan oleh Ayu Azhari) selaku pimpinan pada Direktorat Penanggulangan Wabah dan Pemulihan Prasarana (PWP2) Kementerian Kemakmuran Dan Kebugaran Rakyat (Kemenmabura).

Saat melihat data-data yang diserahkan, Aruna merasa janggal dan curiga. Sekalipun Aruna sudah mengutarakan argumen-argumennya terkait kejanggalan data-data yang disajikan, namun, sebagai staff dia wajib menjalankan perintah atasannya. Ketika menceritakan tentang rencana investigasi dan kecurigaan-kecurigaannya tersebut, Bono malah menawarkan diri untuk ikut serta sebagai bentuk kompromi rencana traveling sambil kuliner bareng yang selalu tertunda karena kesibukan masing-masing. 

Strateginya, mereka akan melakukan eksplorasi kuliner-kuliner khas kota dan/atau daerah tujuan investigasi, yaitu Surabaya, Pamekasan, Pontianak, dan Singkawang, setelah Aruna selesai melakukan setiap tugasnya. Tujuan Bono jelas demi mencari sejumput inspirasi menciptakan sentuhan kuliner nusantara dalam upaya pengembangan menu-menu makanan di restorannya yang bertaraf internasional. 

Tapi, siapa sangka ketika berada di kota pertama, Surabaya, muncul sosok yang pernah dekat dengan Aruna di masa lalu, Farish Chaniago (diperankan oleh Oka Antara) yang secara kebetulan ditugaskan oleh atasannya sebagai supervisor Aruna. Farish adalah seorang dokter hewan, dimungkinkan alumni Institut Pertanian Bogor. Hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun