"Karena aku sayang kamu. Aku harus melihat kamu bahagia, meskipun kamu bahagianya sama orang lain, bukan sama aku. Tapi, satu hal yang harus kamu ingat, di sini ada hati yang selalu dengan tulus menyayangi kamu."
Setelah itu, Mas Pur menyodorkan tangannya untuk mengucapkan selamat kepada Novita. Namun, Novita menampik dan memeluk Mas Pur.
"Terima kasih, Mas Pur, udah bikin Aku bahagia selama ini." Kira-kira itu yang diucapkan Novita dengan nada yang agak patah-patah dalam sengguk tangisan. Jujur, saya sendiri tidak selalu mengikuti serial ini. Pada episode yang bikin baper itu saya juga kebetulan tidak nonton.
Mas Pur dapat bonus peluk Novita. Dramatis sekaligus tragis, bukan?
Demi meredakan pergumulan batin yang sulit untuk digambarkan, Mas Pur merasa perlu mengambil jeda dari aktivitas ngojeknya dan pulang ke kampung halamannya, Semarang. Salah satu sahabat satu jiwa satu pangkalannya, Tisna--yang terkenal dengan ucapan-ucapannya, seperti: "Masyaallah, Puurr." Atau "Kalau kata Bapak, Sayah.." atau "Berangkaaattt"--khawatir dan memutuskan mengawal Pur dengan ditemani istrinya yang biasa dipanggil "Bibu".
Sementara Mas Pur dan Tisna di Semarang, Ojak, rekan satunya lagi tetap mangkal seperti biasa untuk menjaga keseimbangan alur cerita.
"Nanti kalo gue ikut-ikutan ama kalian ke Semarang, siapa yang bakalan anter penumpang ke Rawa Bebek? Kan, kaesian! Gue titip oleh-oleh, aja, ya!" Kira-kira seperti itu jawaban Ojak, jika ditanya alasan tidak ikut ke Semarang.
Selama di Semarang, Mas Pur lebih banyak melamun. Sampai-sampai ibunya yang cantik itu dibuat bingung sekaligus khawatir oleh sikap Mas Pur yang tidak ingin menceritakan masalahnya.
Tetapi, cerita itu sudah berakhir. Mas Pur sudah kembali ke Jakarta. Mas Pur sempat terpikir kembali lagi dan menetap di Semarang. Mas Pur sudah menawarkan motornya dijual ke sepasang suami-istri pemilik warung Pelipur Lapar.
Rencananya, pembayaran dicicil. Beruntung, sebelum semua terlanjur, Mas Pur melihat Widya, penghuni kos-an Bang Simin yang baru, yang secara tidak langsung menggantikan peran yang pernah diisi Novita.
Setelah tragedi cinta bersama Novita yang meninggalkan pengalaman traumatik, seolah Mas Pur tidak jera untuk jatuh cinta lagi. Bagaimanakah kelanjutan kisan Mas Pur dan Widya yang dibumbui persaingan dengan tukang ojek online Gober, Jono, dan sekuriti Rembulan Mall, Joni?