Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Koki - Masih belajar

Tulisan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sarjana Baru Bisa Apa?

27 Mei 2020   09:06 Diperbarui: 27 Mei 2020   09:05 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di usiaku yang hampir seperempat abad ini kadang aku berpikir aku bisa apa? Apalagi pada saat masa krisis seperti ini yang bisa aku lakukan hanya berdiam diri di rumah, hidup numpang orang tua, tak ada penghasilan apalagi menyandang gelar sarjana, tentu bertambah sedikit bebanya di keluargaku hamya aku yang bersekolah sampai perguruan tinggi itupun karena aku nekat, dan untuk membiayai kuliahku sendiri aku juga nyambi kerja sana sini supaya dapat uang untuk hidup dan biaya kuliah.   

Di usia sepertiku ini banyak teman-temanku yang sudah punya penghasilan sendiri dan mampu memberi uang kepada orang tua, ada yang sudah punya usaha, punya banyak pengalaman kerja dan ketrampilan dan susah punya keluarga kecil. 

Sedangkan aku, skil belum jelas, minim pengalaman kerja dan masih begini-begini saja. Apalagi saat setelah aku membaca buku yang berjudul "The perfect muslimah". 

Buku tersebut merupakan salah satu buku best seller nasional. Bukan isi dari buku tersebut yang membuatku merenung begitu dalam akan tetapi seseorang yang menulis buku tersebut yang membuatku serasa tertampar secara keras dan menghasilkan rasa sakit yang tak berbekas. 

Saat aku membaca sedikit biografi si penulis yang bernama Ahmad Rifai Rif'an betapa terkejut hatiku, rupa-rupanya si penulis waktu menyelesaikan buku best seller tersebut masih berusia sangat muda, yakni 24 tahun. 

Di umur yang begitu muda dia bisa membuat karya yang sangat luar biasa, tak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, tetapi juga bermanfaat untuk orang lain. Diusianya tersebut ia sudah mampu menulis banyak buku.

Rasa sedih dihatiku semakin datang saat menengok kondisi keluargaku saat ini. Keluargaku adalah termasuk keluarga miskin. Rumahku masih terbuat dari gedhek, dan ada banyak bocor dimana-mana. Saya memiliki 3 saudara kandung, kakak pertamaku bernama M.irfanta dan saat ini sedang berada di Jakarta. 

Katanya sih dia bekerja di sebuah rumah makan seafood. Kenapa saya bilang katanya, karena saya sendiripun tidak tahu betul tempat kerjanya dan saat ini sepertinya masih libur karena ada wabah covid 19 dan belum tahu sampai kapan. Sedang kakak keduaku Hendro Wahono. 

Dia satu-satunya anak dari orang tuaku yang sudah menikah, dia mendahului kakakku yang pertama dan saat ini bersama istrinya masih tetap tinggal di rumah orang tuaku. 

Saat ini kakakku pun sedang tidak bekerja. Tetapi dia mempunyai 2 ekor sapi dan satu kolam lele, sedangkan istrinya mbak Rini bekerja di pabrik garment. 

Dan yang terakhir adalah adikku. Ia saat ini  sedang sekolah dijenjang SMA kelas XI. Meskipun saat ini dia duduk di kelas XI tetapi teman-teman sebayanya sudah bekerja. Itu karena beberapa kali adikku tidak naik kelas sewaktu sekolah di jenjang MI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun