Mohon tunggu...
adhy rical
adhy rical Mohon Tunggu... Lainnya - pekerja seni

pekerja seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wapanda

15 Januari 2011   16:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12951079421065652997

Wapanda kaukah yang bernyanyi itu, wapanda? katakan dengan pelan jika lesung menjadi tempat sepatu atau ternak kutu lalu ranjang yang buatmu geliat tak gairah: alu bertalu-palu di bawah bendera jangan menangis, wapanda orang-orang akan datang memburu iba sebelum kau mengerti derita hanya sebatas mata petaka bermula dari kata-kata bukan layar kaca aku menyaksikan kerumunan cerita menjadi lampiran dan sampiran sesajen sayembara, tradisi lima tahunan jangan menangis, wapanda tanah ini milik negara, katanya kuburan belakang rumah memang tak berpagar tapi tak pernah ada babi yang merusak dan menggali kecuali mereka Batumarupa, 2010 â—˜ Adhy Rical [caption id="attachment_84854" align="alignright" width="180" caption="foto: dok. lita"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun