Mohon tunggu...
Adhwa Nabiila
Adhwa Nabiila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi

On my journey

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Gizi Orangtuamu Sudah Terpenuhi? Coba Cek di Sini

11 Maret 2024   18:39 Diperbarui: 11 Maret 2024   21:25 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang istimewa bagi umat Islam. Di balik keutamaannya, berpuasa juga memerlukan persiapan dan perhatian khusus, terutama bagi lansia. 

Kebutuhan gizi seringkali disangkut pautkan pada ibu hamil dan bayi, padahal pemenuhan gizi pada lansia juga perlu diperhatikan. Karena seiring bertambahnya usia, perubahan fisiologis juga terjadi. Kebutuhan dan asupan gizi akan berubah, jadi harus diantisipasi dengan memberikan nutrisi yang tepat untuk mencegah masalah gizi atau penurunan kondisi fisik pada lansia. Banyak peneliti melakukan penelitian dan menemukan bahwa kebanyakan masalah gizi pada lansia adalah masalah gizi yang kurang.

Masalah gizi tersebut dapat diatasi dengan menyeimbangkan pola makan yang dikonsumsi lansia dan banyak melakukan aktivitas fisik ringan dan istirahat dengan teratur.

Keseimbangan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dan dibutuhkan pada tubuh lansia akan sangat berdampak pada status gizinya. Apalagi umur 60 tahun keatas biasanya sudah mengalami penurunan nafsu makan. Penurunan nafsu makan disebabkan oleh:

1. Kesulitan dalam mengunyah makanan

2. Kesulitan pada saat menelan makanan (disfagia)

3. Sulit merasakan rasa makanan

4. Konsumsi obat - obatan secara rutin

5. Masalah pada sistem pencernaan

6. Adanya gangguan mental (kesepian dan depresi)

Lingkungan sosial lansia juga sangat berpengaruh pada kesehatan lansia, seperti kondisi ekonomi yang menurun setelah pensiun atau ditinggalkan oleh orang tersayang dapat membuat lansia mereasa terisolasi dari kehidupan sosial dan merasa kesepian sehingga menyebabkan depresi. Hal ini menyebabkan frekuensi makanan yang dikonsumi menjadi tidak maksimal (sedikit) walaupun pola makannya sudah baik.

Masalah diatas perlu segera ditangani agar tidak menyebabkan meningkatnya resiko penyakit dan para lansia dapat hidup secara mandiri karena gizinya telah terpenuhi dan kesehatan mentalnya terjaga dengan baik.

Pilihan zat gizi yang diperlukan untuk menu makanan lansia perlu diperhitungkan, karena pilihan zat gizi untuk lansia dan range umur lainnya sangatlah berbeda. Lansia tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan cepat saji karena kandungannya yang tidak baik untuk tubuh lansia.

1.Protein diperlukan oleh tubuh orang tua sebagai sumber energi, sebagai zat pembangun dan perbaikan sel, sebagai pembentukan antibodi, enzim, dan hormone sehingga sangat penting untuk dikonsumsi. Makanan yang dapat memberikan protein termasuk tahu, tempe, kacang-kacangan, putih telur, dada ayam, ikan, dan daging sapi, tetapi sebaiknya hindari daging sapi karena teksturnya yang keras.

2. Karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energinya: karbohidrat kompleks seperti beras merah, roti berbahan gandum utuh, umbi-umbian, buah dan sayuran adalah sumber karbohidrat yang baik bagi tubuh orang tua. Bisa digunakan untuk menghasilkan serat makanan.

3. Mineral dan vitamin yang berguna untuk orang tua, seperti kalsium, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, vitamin K, vitamin C, dan vitamin B6, antara lain. Mineral meningkatkan sistem kekebalan dan menjaga fungsi organ saat organ tua.

Penyusunan menu makanan pada lansia harus berpedoman pada Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Menu makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi lansia adalah santan, daging yang berlemak dan minyak. Karena mengandung kolesterol yang tinggi dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sehingga mengakibatkan penyakit jantung.

Pada saat bulan puasa makanan yang dikonsumsi haruslah diperhatikan, karena tentunya akan mempengaruhi berjalannya aktivitas di hari tersebut.

1. Ikan

Mengandung protein yang tinggi dan rendah lemak. Seperti tuna, salmon dan mackerel yang mengandung omega 3 untuk menjaga kesehatan jantung, memperlambat penurunan fungsi kognitif, dan mengurangi peradangan serta teksturnya yang lembut, sangat cocok untuk lansia.

2. Telur

Telur adalah sumber protein hewani yang lain yang baik untuk orang tua karena mengandung vitamin D, vitamin B12, vitamin B2, folat, dan zat besi, yang sangat penting bagi lansia. Telur dapat dimasak dengan mudah, jadi ini adalah sumber protein yang sangat disukai oleh orang tua. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak boleh diberikan kepada orang yang mengalami alergi.

3. Ayam

Karena jenis olahan ayam yang beragam, ayam biasanya mudah ditemukan dan disukai. Selain mengandung protein, ayam ini juga memiliki vitamin B12 dan zat besi. Memasak ayam harus benar-benar matang, karena kurang matang bisa berbahaya. Untuk orang tua, juga harus dipotong menjadi potongan kecil atau diblender dan disajikan sebagai sup krim.

4. Kacang-kacangan

Banyak kacang-kacangan yang tersedia di pasar, seperti kacang tanah, almond, kenari, dan pistasio, sangat lezat dan dapat digunakan sebagai sumber serat dan protein nabati. Mereka juga mengandung vitamin B6, kalsium, kalium, dan magnesium, serta serat yang tinggi dan rendah lemak jenuh. Makanan ini dapat direbus, dihaluskan, atau digunakan sebagai pasta atau saus pada sayur dan buah-buahan.

5. Buah-buahan

Buah-buahan mengandung banyak air, serat yang tinggi, dan banyak vitamin dan mineral, sehingga sangat baik untuk orang tua.

6. Sayuran

Sayuran sangat penting bagi orang tua karena banyak mengandung serat, vitamin, dan mineral. Sayuran berdaun hijau, seperti bayam, sangat baik untuk orang tua karena mengandung kalsium, zat besi, kalium, vitamin K, dan vitamin C. Selain itu, tomat dan wortel adalah sayuran lain yang baik untuk orang tua, jadi variasikan jenis sayuran yang Anda makan.

7. Susu atau produk yang mengandung susu

makanan kaya kalsium dan vitamin D, seperti keju atau yoghurt, baik untuk kesehatan tulang orang tua. Osteoporosis terjadi pada lansia yang rentan karena penurunan kepadatan tulang. Agar tubuh tidak menghasilkan lebih banyak lemak, pilih susu yang rendah lemak atau bebas lemak. Konsumsi susu ini sesuai dengan usia. Seseorang yang kurang berat badan harus mengonsumsi susu tiga kali sehari, sementara orang yang gemuk harus mengonsumsi susu tanpa lemak.

Terima kasih telah membaca hingga akhir, semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun