Mohon tunggu...
Adhwaa Afrilya
Adhwaa Afrilya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya sangat menyukai membaca,menulis,menonton film, dan hibernasi. saya ingin menjadi seorang penulis,tetapi belum memiliki kosa kata bahasa yang baik dan benar, dan ingin juga memiliki publik speaking yang lugas dan luas akan pengetahuan dan bahasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diriku adalah Aku

3 Oktober 2022   17:43 Diperbarui: 3 Oktober 2022   17:45 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Haii,,

            Assamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

      Perkenalkan saya Adhwaa Afrilya, Mahasiswa  Semester 1 Fakultas Dakwah dan Imu Komunikasi, Program Studi Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah Jakarta. Hobi ? hobi saya nulis, maybe. Karena saya sangat 

menyukai membaca dan nulis, menulis-nulis cerita yang menjadi karya,tetapi saya juga masih banyak belajar dalam menulis cerita

dalam menggunakan kosa kata indonesia yang baik dan benar agar pembaca mudah dalam memahami cerita saya nantinya. Selain itu

saya juga suka membaca novel yang bergenre romance dan itu aya dapat menghabiskan waktu seharian diwaktu libur dengan 

hanya membaca novel selain membaca saya juga memperhatikan akan tulisannya dan inti alur cerita tersebut karena dapat

memberikan contoh tulisan yang bahwa  benar atau tidaknya. Asal sekolah, 6 tahun saya mondok dan bersekolah di Pondok 

Pesantren Al-Awwabin, Depok. Sesuai dengan pengalaman saya berbelajar 6 tahun disana sangat tidak sia-sia karna saya dapat 

mempelajari banyak ilmu-ilmu tentang Agama dan ilmu-ilmu pendidikan lainnya. Dan lingkungan pertemanan yang saya anggap 

seperti  keluarga saya sendiri, kalau kalian berfikir "pasti kalau diasrama akan  merasa sendiri, tidak punya teman atau lain-lain" itu 

salah besar karna itu hanya pikiran takut kalian atau sekarang di sebutnya dengan overthiking. Karena di sana kalian merasakan 

kekeluargaan yang bahkan kalian tidak pernah rasakan. Dan teman-teman yang sangat peduli satu sama lain, bahkan saat saya 

mondok teman-teman saya yang buat bisa kita bertahan. Juga kita dapat mengetahui hal-hal kecil hingga besar yang tidak boleh 

dilakukan dalam agama. "Di Pesantren itu tidak menjamin kita menjadi orang baik, tapi membiasakan kita berbuat baik" karena 

bisa ala biasa. Saya juga masuk kepesantren tidak di suruh atau paksaan dari kedua orang tua saya dan keluarga karena keinginan 

sendiri, kalian juga tau hidup tidak selamanya di atas dan tidak berjalan mulus-mulus saja. Pasti ada ujian-ujian bagi seorang pelajar 

tetapi jangan  ditakuti yang buat proses menuntut ilmu kita terganggu, apalagi menghindarinya karena dari ujian-ujian itu yang buat 

kita lebih baik kedepannya dalam belajar. Dan masa itu saya lalui bersama teman-teman saya dengan banyak tawa dan tangis, 

bahkan keluh kesah mereka yang berbeda-beda sampai kita masing-masing dapat mengetahui sifat-sifat dan kepribadian masing-

masing saat marah, sedih dan hanya ingin didengar saat mereka bercerita. Saya sangat suka mendengarkan cerita orang-orang baik 

sedang sedih, senang ataupun lainnya, dan memberi masukan pada teman-teman saya atau orang lain yang bercerita dengan saya, 

didengarnya atau tidak motivasi ataumasukan dari kita itu tidak menjadi masalah, karena kita udah sudah menjadi teman cerita yang 

mereka percaya dan nyaman ketika mereka bercerita dengan kita, akan tetapi kita juga harus mengetahui bagaimana perasaan 

seseorang yang bercerita dengan kita apa ia hanya ingin ingin didengar atau bagaimana. Sangat perlu kita mengetahui perasaan 

orang lain loh.

       Singkat cerita waktu saya kelas 1 MA disekolan saya datang kakak-kakak mahasiswa yang akan melaksanakan PKL, ada yang

dari prodi BK dan yang saat itu mengisi kelas saya dan membahas tentang 'Apa Itu Bimbingan Konseling'. Setelah saya mengetahui

tentang ilmu-ilmu dari Bimbingan konseling dan ada manfaat kesehatan mental yang sangat berpengaruh dalam diri seseorang yang

sedang mengalami tidak kepercayaan diri atau tidak berani untuk bercerita kepada orang lain atau disebut Introvert, saya langsung 

memilik  minat untuk memperdalam ilmu tersebut karena saya fasion merasa cocok juga dibidang itu. Selain itu, yang membuat saya

lebih tertarik dengan BK ini, dapat mengetahui kepribadian orang-orang yang tidak semua orang ketahui, dan memahami karakter

masyarakat. Tibalah saya dikelas akhir 3 MA dimana saya sudah disibukan dengan jadwal-jadwal penambahan materi dan latihan-

latihan saol lainnya. Sudah fokus dengan tujuan dan keputusan untuk melanjutkan cita-cita kejenjang lebih tinggi lagi, saat difase ini

inilah yang membuat diri saya takut mengambil keputusan dan sangat bimbang, karena harus lebih dewasa untuk mengambil

keputusan. Dan saya meminta doa dan restu kepada kedua orang tua saya agar tidak salah dalam mengambil keputusan, tepat di bulan

maret kemarin saya mendaftarkan diri di Universitas-Universitas negri dengan program studi yang berbeda-beda. Salah satunya, di 

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah Jakarta yang saya tidak memiliki bharapan banyak keterima atau tidak keterimanya,

karena banyak sekali ribuan calon mahasiswa yang mendaftarkan diri di Universitas Negeri terbaik. Waktu itu saya tidak lolos di jalur 

SNMPTN, saya tidak menyerah sampai disitu saya mencoba di beberapa jalur lain yaitu SPANPTKIN, saya memilih pilihan pertama di

kampus Universitas Islam Negeri Jakarta dengan 2 jurusan yang di pilihan pertama juga yaitu, Bimbingan dan Peyuluhan Islam.

Dengan dukungan dan doa-doa dari kedua orang tua, keluarga dan teman-teman saya yang membuat saya tidak overthinking dengan

kampus dan jurusan yang saya pilih. Setibanya di hari pengumuman seleksi jalur SPANPTKIN,di hari itu perasaan saya sangat

bercampur aduk, yang nantinya harus berekspresi bahagia atau senang dalam keterimanya teman-teman saya di Universitas yang

mereka impikan untuk melanjutkan masa depan mereka kejenjang selanjutkan, jenjang lebih tinggi.

      Rezeki tidak ada yang tau, Alhamdulillah di saat yang menegangkan itu saya lewati dengan perasaan saya yang terbayar dengan

hasil yang diluar ekspetasi, saya keterima di kampus dan dan prodi yang saya inginkan yaitu di Universitas Islam Negeri Syarif 

Hidayahtullah Jakarta dengan Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Kondisi dimana semua orang belum tentu bisa merasakannya

tetapi semua orang pasti akan merasakannya di lain tempat atau waktu. Saya sangat bersyukur dengan rencana tuhan, dan juga 

rencana saya jika saya keterima di prodi itu. karena di BPI mencangkup beberapa mata kuliah yang saya sukai, seperti Psikolog, Ilmu

Komunikasi, Sosiologi Agama, dan Ilmu-ilmu lain yang di ajarkan  di prodi ini yang cukup bermanfaat. Juga dapat memahami 

karakter orang lain, Be Personal Improvement, dan prospek kerja yang luas. Oia satu lagi, jurusannya asik dan Enjoy buat kuliah. Saya 

ingin menjadi tempat cerita / curhat pada masyarakat yang memiliki : Masalah, Insecure terhadap dirinya atau dalam bidang 

akademik, depresi dan lain sebagainya, mungkin bisa sedikit mengurangi masalah itu sedikit didalam dirinya, karena jikalau seperti

itu mereka hanya ingin di dengar bukan untuk dipaksa menjadi lebih baik. Karena BPI itu lebih fokus pemberian bantuan dari 

Penyuluh ke masyarakat umum dalam berbagai pemasalahan. Sedangkan BK itu Bimbingan Konseling, kalau BK itu lebih fokus sama 

proses bantuan yang memberikan Konselor kepada siswa-siswa di lingkungan sekolah. Karena masyarakat  juga masih 

membutuhkan  Bimbingan  dan Penyuluhan agar dapat membentuk sikap dan perilaku hidup seharusnya, dapat menyelesaikan 

masalah yang saat ini di hadapi  dan mengembangkan  situasi dan kondisi yang baik  atau lebih baik agar tetap  baik sehingga tidak

akan menjadi sumber masalah baginya dan orang lain.

      Di kampus ini saya memulai adaptasi lagi terhadap pertemanan dan lingkungan, jelas beda pertemanan yang sekarang kita harus 

memulai dari awal untuk mengetahui sifat dan karakteristik teman kita yang baru, karena pasti setiap manusia memiliki sifaf-sifat

yang berbeda dari perasaan, pemikiran, dan kebutuhan. dan selain itu kita juga harus siap mental, untuk menghadapi kerasnya dunia 

di perkuliahan tetapi dengan sikap kita yang terlihat biasa, dan harus memilih-milih dalam pertemanan karna itu sangat 

berpengaruh untuk diri kita kedepannya. Tetapi tanpa harus menjauhi teman tersebut, seperti kita tau kalau teman itu tidak baik 

jangan kita yang ikut terbawa tidak baik akan tetapi, membawa teman yang tidak baik itu menjadi baik, ya minimal memiliki adab, 

kesopanan, dan akhlak yang baik. Kuliah juga harus banyak-banyak membaca agar menambah wawasan dalam berfikir karena 

itu sangat penting dalam menjawab pertanyaan-pertayaan dari dosen atau teman kita sendiri, dan juga harus sering latihan-latihan  

menulis karena dapat mempermudah dalam mengerjakan tugas dengan bahasa indonesia atau kosa kata yang baik dan benar sesuai 

dengan kamus KBBI. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun